Sri Mulyani Bertemu Duta Besar AS, Bahas Dampak Tarif Perdagangan dan APBN 2025
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini mengadakan pertemuan penting dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdir. Pertemuan ini menjadi platform strategis untuk membahas berbagai isu krusial yang memengaruhi hubungan bilateral antara kedua negara, terutama di tengah kompleksitas lanskap geopolitik dan ekonomi global saat ini.
Fokus utama diskusi adalah mengenai kebijakan tarif perdagangan yang diterapkan oleh Amerika Serikat. Sri Mulyani menekankan pentingnya upaya negosiasi untuk mengatasi dampak negatif dari tarif tersebut, dengan tujuan mencapai solusi yang adil dan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Diskusi mendalam dilakukan untuk menjajaki langkah-langkah konkret yang dapat diambil bersama guna meminimalkan dampak negatif kebijakan tarif dan memastikan keberlanjutan hubungan ekonomi yang sehat antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Selain isu perdagangan, Sri Mulyani juga memberikan penjelasan rinci mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Ia menjelaskan bagaimana APBN tersebut dirancang untuk mendukung berbagai program prioritas pemerintahan mendatang, termasuk program:
- Makan Bergizi Gratis
- Perlindungan Sosial
- Pembangunan 3 Juta Rumah
Sri Mulyani menekankan komitmen pemerintah untuk menjalankan program-program ini dengan prinsip kehati-hatian dan keberlanjutan fiskal. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa program-program tersebut memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat tanpa mengorbankan stabilitas ekonomi makro.
Pertemuan antara Sri Mulyani dan Kamala Shirin Lakhdir mencerminkan komitmen kedua negara untuk menjaga dialog yang konstruktif dan mencari solusi bersama dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Diharapkan, pertemuan ini dapat memperkuat kemitraan antara Indonesia dan Amerika Serikat di berbagai bidang, serta memberikan kontribusi positif bagi stabilitas dan kemakmuran kawasan.