Lansia di Bogor Lolos dari Maut Usai Rumahnya Tertimbun Longsor, Kasur Jadi Penyelamat

Bencana longsor yang menerjang wilayah Bogor Selatan, Kota Bogor, menimpa sebuah rumah dan menyebabkan seorang wanita lanjut usia (lansia) berusia 61 tahun bernama Titin tertimbun reruntuhan. Insiden tragis ini terjadi akibat pergerakan tanah yang labil setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Beruntung, Titin berhasil selamat dari maut berkat keberadaan kasur yang melindunginya dari timbunan material bangunan. Menurut penuturan Nurohman, seorang warga yang turut serta dalam proses evakuasi, Titin ditemukan dalam posisi tertimpa kasur. Justru kasur itulah yang melindungi Titin dari reruntuhan bangunan yang lebih berat. Nurohman meyakini jika tidak ada kasur tersebut, Titin bisa saja mengalami luka yang lebih parah.

"Ibu Titin berada di bawah, tertindih kasur. Justru kalau tidak tertindih kasur, bisa tertimpa puing-puing bangunan. Alhamdulillah, beliau selamat dan sudah dibawa ke rumah sakit," ujar Nurohman.

Nurohman menjelaskan bahwa proses evakuasi Titin berlangsung cukup lama karena tim penyelamat harus mencari titik keberadaan korban di antara reruntuhan. Upaya pencarian membuahkan hasil ketika tangan Titin terlihat menjulur ke atas. Tim penyelamat segera menggali area tersebut dan menemukan Titin dalam posisi kaki dan badan menekuk, dengan tangan yang berusaha meraih pertolongan.

"Proses evakuasi memakan waktu karena kami harus mencari posisinya terlebih dahulu. Akhirnya, kami melihat tangannya terangkat, dan kami langsung menggali. Posisinya kaki menekuk, badan menekuk, tangannya ke atas, jadi kelihatan, langsung digali," jelas Nurohman.

Proses evakuasi sempat terhambat karena rambut panjang Titin tertindih puing-puing bangunan. Tim penyelamat harus berhati-hati mengangkat puing-puing tersebut agar tidak melukai Titin. Setelah puing-puing berhasil disingkirkan, Titin dievakuasi ke tempat yang aman.

Selain Titin, seorang remaja putri berusia 13 tahun bernama Fitria juga menjadi korban dalam kejadian ini. Fitria mengalami luka di kepala dan kaki akibat terjatuh saat rumahnya ambruk. Saat kejadian, Fitria sedang bersiap-siap untuk berangkat sekolah.

"Yang tertimbun hanya bibi (Titin), yang nenek itu. Ada satu orang lagi perempuan, 13 tahun yang lagi siap-siap mau sekolah, ikut kebawa, jatuh tapi tidak tertimbun. Cuma luka dia, luka di kepala sama kakinya," ungkap Nurrahman.

Kedua korban longsor tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Pihak berwenang setempat telah melakukan pendataan dan memberikan bantuan darurat kepada para korban longsor. Selain itu, pihak berwenang juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi longsor, terutama saat musim hujan.

Bencana longsor ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mewaspadai potensi bencana alam. Upaya mitigasi bencana perlu ditingkatkan untuk meminimalkan risiko dan dampak dari bencana alam.