Kontroversi Kuliner: Deretan Restoran Cina yang Tersandung Masalah, dari Harga Tak Wajar hingga Higienitas
Sejumlah restoran yang menyajikan hidangan khas Cina, yang populer dengan sebutan Chinese food, sempat menjadi sorotan publik akibat berbagai masalah, mulai dari praktik penetapan harga yang dianggap tidak wajar hingga isu kebersihan yang mengkhawatirkan.
Berikut adalah beberapa kasus yang mencuat:
-
Praktik 'Getok Harga' di Australia: Seorang wanita asal Perth, Australia, merasa dirugikan ketika makan di sebuah restoran Cina bernama Canton Lane Chinese. Bersama sembilan temannya, ia memesan beberapa hidangan, termasuk lobster. Total tagihan mencapai AUD 944.30, namun yang mengejutkan adalah harga lobster yang mencapai AUD 615. Pihak restoran mengakui tidak memberikan informasi harga lobster di awal, tetapi membantah adanya niat untuk menipu.
-
Pemilik Restoran di Inggris Meradang Akibat Ulasan Negatif: Oriental Express, sebuah restoran di Leeds, Inggris, menjadi perbincangan setelah seorang pelanggan memberikan ulasan buruk. Pemilik restoran, Alice Cheung, menanggapi ulasan tersebut dengan geram, menganggap banyak ulasan tidak masuk akal. Ia mencontohkan pelanggan yang memesan menu vegetarian tetapi komplain karena tidak ada daging.
-
Keracunan Massal di Sydney: The Eight Restaurant, sebuah restoran terkenal di Chinatown, Sydney, ditutup oleh otoritas keamanan pangan setelah sejumlah pelanggan mengalami keracunan usai makan di sana. Bahkan, seorang bayi berusia 9 bulan harus dilarikan ke rumah sakit akibat muntah-muntah. Pihak berwenang menutup restoran selama seminggu untuk melakukan investigasi dan pembersihan.
-
Dapur Jorok Penuh Tikus di London: Restoran Orient di London terpaksa ditutup setelah inspeksi kesehatan menemukan jejak urine hewan pengerat dan sarang kecoak di dapur. Aroma tidak sedap juga tercium kuat. Akibatnya, restoran dikenakan denda sebesar £19,799 karena melanggar standar kebersihan.
-
Skandal Daging Busuk dan Penggantian Bahan di Spanyol: The Jin Gu, sebuah restoran di Madrid, Spanyol, kedapatan menyimpan 300 kg daging busuk. Lebih mengejutkan lagi, restoran ini diduga menyajikan daging merpati sebagai pengganti bebek panggang. Restoran tersebut ditutup dan pemiliknya diselidiki atas dugaan kejahatan terhadap kesehatan masyarakat.
Kasus-kasus ini menjadi pengingat pentingnya bagi konsumen untuk selalu berhati-hati dan kritis terhadap kualitas dan standar kebersihan restoran. Di sisi lain, para pemilik restoran juga dituntut untuk menjaga integritas bisnis mereka dengan memberikan pelayanan yang baik, harga yang wajar, dan menjaga kebersihan serta keamanan pangan.