Pesanan Makanan Online Berujung Kejutan: Konsumen Muslim Terima Nasi Babi
Seorang konsumen Muslim di Malaysia mengalami pengalaman kurang menyenangkan saat memesan makanan secara daring. Alih-alih menerima pesanan nasi ayam yang diinginkan, ia justru mendapatkan hidangan nasi babi.
Kejadian ini bermula ketika Nuradelina, pengguna TikTok dengan akun @nuradelina.lyn, memesan beberapa menu makanan melalui aplikasi ojek online dari sebuah restoran. Berdasarkan tangkapan layar pesanan, ia memesan dua porsi nasi ayam panggang dan satu porsi mie kari dengan total biaya sekitar RM 31.91, termasuk ongkos kirim. Namun, sesaat setelah pesanan tiba, ia mendapati tiga bungkus nasi berisi daging babi beserta dua sup mie. Kejadian ini tentu saja membuatnya terkejut.
Meskipun demikian, Nuradelina memilih untuk tidak menyalahkan pihak restoran, aplikasi, maupun pengemudi ojek online. Ia mengakui bahwa kesalahan terletak pada dirinya sendiri yang kurang teliti saat melakukan pemesanan. Dalam kolom komentar unggahannya, ia menjelaskan bahwa dirinya secara acak mencari menu "nasi ayam" di aplikasi dan langsung memilih restoran yang muncul tanpa memeriksa status kehalalannya. Ia menambahkan bahwa saat itu dirinya sedang sibuk mengurus anaknya, sehingga kurang fokus saat memesan. Beruntung, pesanan yang salah tersebut dapat dikembalikan melalui pengemudi ojek online. Nuradelina juga tidak mempermasalahkan jika uangnya tidak dikembalikan, karena ia menyadari sepenuhnya bahwa kesalahan ada padanya.
Unggahan Nuradelina ini memicu beragam reaksi dari warganet. Beberapa warganet menyayangkan kejadian ini, dan ada juga warganet yang memberikan saran kepada pengemudi ojek online untuk memberitahu pelanggan Muslim jika restoran yang dipilih tidak halal. Seorang warganet bahkan mempertanyakan bagaimana Nuradelina dapat membedakan antara daging babi dan ayam, mengingat ia mengaku belum pernah mengonsumsi daging babi sebelumnya. Pertanyaan ini kemudian dijawab oleh Nuradelina yang menjelaskan bahwa dirinya adalah seorang mualaf, sehingga ia cukup familiar dengan perbedaan antara kedua jenis daging tersebut.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi para konsumen untuk selalu berhati-hati dan teliti saat memesan makanan secara online, terutama terkait dengan status kehalalan restoran. Di sisi lain, kejadian ini juga membuka ruang diskusi tentang pentingnya transparansi informasi terkait status kehalalan restoran pada aplikasi pemesanan makanan online.