Tips Aman Melepaskan Gigitan Ular: Panduan Praktis dari Ahli
Teknik Jitu Melepas Gigitan Ular Tanpa Panik
Suharman, seorang petugas pemadam kebakaran di Nunukan, Kalimantan Utara, berbagi pengalamannya tentang cara aman melepaskan gigitan ular. Pengalaman pribadinya yang berinteraksi dengan ular sejak kecil, membuatnya memiliki pemahaman mendalam tentang perilaku reptil ini.
Suharman menceritakan pengalamannya digigit ular sawah. Meskipun ular tersebut tidak berbisa, gigitannya cukup kuat hingga taringnya menancap di tangannya. Dalam situasi seperti ini, ia menyarankan untuk tidak panik dan menarik ular secara paksa, karena dapat menyebabkan luka robek. Gigi ular melengkung ke dalam, sehingga penarikan paksa hanya akan memperparah keadaan.
Berikut adalah beberapa metode yang direkomendasikan Suharman untuk melepaskan gigitan ular:
- Metode Air: Isi ember dengan air atau jika berada di dekat sungai, celupkan kepala ular ke dalam air. Ular akan melepaskan gigitannya dengan sendirinya setelah beberapa saat.
- Metode Sentilan: Jika tidak ada air di sekitar, sentil bola mata ular beberapa kali. Hal ini dapat membuat ular merasa tidak nyaman dan melepaskan gigitannya.
Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular Berbisa
Suharman juga memberikan panduan penting jika seseorang digigit ular berbisa, seperti kobra. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah segera mencari pertolongan medis di rumah sakit. Meskipun obat anti bisa ular kobra mungkin tidak tersedia di semua tempat, rumah sakit biasanya memiliki penetral racun sebagai pertolongan pertama.
Selain mencari pertolongan medis, Suharman menyarankan untuk mengikat area di dekat gigitan (sekitar sejengkal dari luka) untuk memperlambat penyebaran racun. Penting juga untuk membatasi gerakan agar racun tidak cepat menyebar ke bagian tubuh lain.
Kisah Suharman: Lebih dari Sekadar Petugas Pemadam Kebakaran
Suharman dikenal sebagai pelatih penanganan ular berbisa bagi rekan-rekannya di Dinas Pemadam Kebakaran Nunukan. Keahliannya ini didapatkan dari pengalaman masa kecilnya yang sering mencari lubang ular dan menjadikannya mainan. Sejak bergabung dengan Dinas Pemadam Kebakaran pada tahun 2010, ia telah menjinakkan dan melepaskan banyak ular ke alam liar.
Selain ular, Suharman juga sering mengevakuasi hewan lain seperti buaya dan biawak dari wilayah permukiman warga. Ia lebih memilih untuk melepaskan hewan-hewan tersebut ke alam liar daripada memberikannya kepada orang lain untuk dipelihara.
Bagi Suharman, menjadi petugas pemadam kebakaran bukan hanya tentang memadamkan api. Ia juga harus multifungsi, termasuk menjadi pawang ular, mengatasi serangan lebah, dan membantu melepaskan cincin yang tersangkut di jari. Kehadirannya di tengah masyarakat adalah untuk membantu mereka, dan ia merasa bahwa tugasnya ini bukan hanya sebagai amal, tetapi juga mendatangkan pahala.