Real Madrid Tersingkir dari Liga Champions: Ancelotti Soroti Pembatalan Penalti Kontroversial
Mimpi Real Madrid di Liga Champions Kandas: Ancelotti Keluhkan Keputusan VAR
Ambisi Real Madrid untuk terus melaju di Liga Champions musim ini harus pupus setelah takluk 1-2 dari Arsenal di leg kedua perempat final. Pertandingan yang berlangsung di Santiago Bernabeu itu diwarnai dengan kontroversi keputusan Video Assistant Referee (VAR) yang membatalkan hadiah penalti bagi tuan rumah.
Real Madrid, yang membutuhkan kemenangan dengan selisih tiga gol untuk membalikkan keadaan, sebenarnya mendapat angin segar di awal pertandingan. Kylian Mbappe dijatuhkan oleh Declan Rice di kotak penalti Arsenal, dan wasit tanpa ragu menunjuk titik putih. Namun, setelah berkonsultasi dengan VAR, wasit menganulir keputusannya, yang memicu protes keras dari para pemain dan penggemar Real Madrid.
Setelah insiden tersebut, Real Madrid terus menggempur pertahanan Arsenal. Namun, alih-alih mencetak gol, mereka justru kebobolan lebih dulu melalui Bukayo Saka di menit ke-60. Vinicius Junior sempat memperkecil ketertinggalan, tetapi gol Gabriel Martinelli di menit-menit akhir memastikan kemenangan Arsenal dan mengubur mimpi Real Madrid untuk meraih gelar Liga Champions musim ini.
Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, mengakui keunggulan Arsenal dalam pertandingan tersebut. Namun, ia juga menyoroti pembatalan penalti sebagai titik balik yang potensial. "Arsenal bermain lebih baik dari kami. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Mungkin penalti yang dibatalkan itu adalah titik balik. Momen itu bisa mengubah segalanya," ujar Ancelotti.
Lebih lanjut, Ancelotti menambahkan bahwa timnya kesulitan menembus pertahanan rapat Arsenal. "Arsenal bertahan dengan sangat baik. Kami kesulitan menemukan ruang. Kami bermain dengan intensitas yang lebih baik dari biasanya, tetapi itu tidak cukup," katanya.
Kekalahan ini menandai performa terburuk Real Madrid di Liga Champions dalam lima musim terakhir. Sebelumnya, mereka selalu berhasil mencapai babak semifinal, bahkan berhasil meraih dua gelar juara. Ancelotti menerima hasil ini dengan lapang dada dan menyatakan bahwa dalam olahraga, tidak ada tim yang selalu menang.
"Kami telah melakukan yang sangat baik di musim-musim sebelumnya, tetapi kali ini kami harus menderita. Segalanya tidak berjalan seperti yang diharapkan, tetapi dalam olahraga hal itu terjadi karena memang tidak ada tim yang tidak terkalahkan," pungkas Ancelotti.
Dengan kekalahan ini, Arsenal melaju ke babak semifinal dan akan menghadapi lawan tangguh lainnya dalam perebutan gelar juara Liga Champions. Sementara itu, Real Madrid harus mengubur mimpinya dan fokus pada kompetisi domestik.