Kemampuan SDM Industri Pertahanan Indonesia Setara Global, Bukti Nyata Raihan Prestasi di Kompetisi Internasional
Kemampuan SDM Industri Pertahanan Indonesia Setara Global, Bukti Nyata Raihan Prestasi di Kompetisi Internasional
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menegaskan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia di sektor industri pertahanan tidak dapat dipandang sebelah mata. Bahkan, SDM Indonesia mampu bersaing dan menunjukkan prestasi gemilang di kancah internasional. Hal ini dibuktikan dengan kemenangan kontingen Indonesia dalam kompetisi menembak internasional pada tahun 2008 yang menggunakan senjata produksi dalam negeri, Pindad.
Brigadir Jenderal TNI Frega Wenas Inkiriwang, Kepala Biro Informasi Kemenhan, mengungkapkan dalam sebuah diskusi daring bahwa kontingen Indonesia berhasil meraih juara umum dalam ajang tersebut dengan menggunakan senjata SS4. Keberhasilan ini memicu rasa penasaran dari negara-negara lain yang hadir. Mereka bahkan menaruh curiga terhadap performa senjata produksi Indonesia yang mampu mengungguli senjata-senjata dari negara lain, bahkan hingga tahun 2018.
Namun, Frega menyayangkan adanya pandangan yang meremehkan kemampuan SDM Indonesia. Padahal, SDM Indonesia telah membuktikan diri mampu bersaing dan meraih prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain. Frega menceritakan pengalamannya sebagai kapten tim tembak dari Kopassus dan Kostrad yang berhasil mengalahkan tim-tim dari negara lain, termasuk pasukan khusus dari Perancis, Italia, Amerika Serikat, dan Inggris.
Frega mengakui bahwa Indonesia masih memiliki tantangan dalam bidang teknologi industri pertahanan, terutama dalam hal penelitian dan pengembangan. Untuk dapat melakukan penelitian dan pengembangan yang optimal, diperlukan informasi yang memadai. Informasi ini dapat diperoleh melalui pengalaman operasi, terutama dalam konteks pertempuran.
Frega menjelaskan bahwa negara-negara lain memiliki keunggulan dalam hal pengalaman tempur di luar wilayah mereka. Kebijakan pertahanan dan luar negeri mereka memungkinkan mereka untuk melakukan pertahanan di luar teritorialnya. Dengan demikian, mereka memiliki pengalaman berperang di negara-negara seperti Irak dan Afghanistan. Pengalaman ini memberikan mereka data dan informasi yang berharga untuk menguji dan menyempurnakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) mereka. Alutsista yang telah teruji dalam pertempuran (combat proven) menjadi acuan penting dalam pengembangan teknologi pertahanan.
Berikut adalah point penting terkait dengan pengembangan teknologi industri pertahanan :
- Pengalaman Tempur: Negara-negara dengan kebijakan forward defense memiliki keunggulan dalam menguji dan menyempurnakan alutsista melalui pengalaman tempur di luar negeri.
- Penelitian dan Pengembangan: Investasi dalam penelitian dan pengembangan sangat penting untuk meningkatkan kemampuan teknologi industri pertahanan.
- SDM Berkualitas: Indonesia memiliki SDM yang kompeten dan mampu bersaing di kancah internasional, namun perlu terus dikembangkan.
- Kerja Sama Internasional: Kerja sama dengan negara-negara lain dapat membantu meningkatkan kemampuan teknologi industri pertahanan Indonesia.
Dengan terus berinvestasi dalam pengembangan SDM, penelitian dan pengembangan, serta kerja sama internasional, Indonesia dapat meningkatkan kemampuan industri pertahanannya dan menjadi pemain utama di kancah global.