Polemik Rute Silaturahride, Gubernur DKI Pastikan Kepatuhan Aturan
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menekankan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan dalam acara Silaturahride yang akan datang. Penegasan ini muncul di tengah kritik terhadap potensi penggunaan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca sebagai bagian dari rute acara tersebut. Pramono Anung dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak ingin ada pelanggaran aturan apapun selama acara berlangsung.
"Saya ini kan hanya peserta," ujar Pramono kepada wartawan di Kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2025). "Komunitas sepeda yang mengundang, bukan saya yang menginisiasi. Mungkin karena saya gubernur, jadi dianggap menarik. Tapi saya tegaskan, kalau memang saya diharapkan hadir, tidak boleh ada satu pun aturan yang dilanggar."
Pernyataan ini sekaligus menanggapi kekhawatiran publik terkait potensi pelanggaran aturan lalu lintas jika JLNT Casablanca dilalui oleh pesepeda. JLNT Casablanca sendiri memang diperuntukkan bagi kendaraan roda empat dan dilarang untuk sepeda.
Pramono juga membantah anggapan bahwa Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta terlibat dalam penentuan rute Silaturahride. Ia menegaskan bahwa seluruh perencanaan rute berasal dari inisiatif komunitas sepeda. "Sama sekali bukan dari Dishub. Semua rute dari komunitas, dan mereka sudah meluruskan itu," tegasnya.
Penyesuaian Rute Silaturahride
Menyusul polemik yang berkembang, rute Silaturahride dipastikan akan mengalami penyesuaian. JLNT Casablanca dicoret dari daftar lintasan, dan rute akan difokuskan pada jalan-jalan yang memang diperuntukkan bagi pesepeda. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap penolakan dari sebagian masyarakat yang berpendapat bahwa penggunaan JLNT oleh pesepeda melanggar aturan.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jakarta, Syafrin Liputo, sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa rombongan sepeda tidak akan melewati JLNT Casablanca. "Kami melihat masih ada masyarakat yang belum sepenuhnya setuju dalam kegiatan khusus pesepeda memanfaatkan JLNT karena menurut mereka jalan ini hanya untuk kendaraan bermotor roda empat saja," ujar Syafrin.
Sebagai gantinya, rute Silaturahride akan mengambil jalur Sudirman Loop. Rombongan akan memulai perjalanan dari Balai Kota Jakarta, kemudian melintasi:
- Bundaran Patung Kuda
- Bundaran HI
- Simpang Susun Semanggi
- Bundaran Senayan
Setelah mencapai Bundaran Senayan, rombongan akan berputar dan kembali ke Balai Kota. Penyesuaian rute ini diharapkan dapat mengakomodasi aspirasi masyarakat dan memastikan kegiatan Silaturahride berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.