Prioritaskan Partai, Politikus Golkar Batalkan Maraton Boston Usai 'Dicari' Ketua Umum

Kejadian unik mewarnai perpolitikan nasional baru-baru ini. Mukhamad Misbakhun, Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi Golkar, memutuskan untuk membatalkan keikutsertaannya dalam Boston Marathon yang sangat dinantikannya. Keputusan ini diambil setelah dirinya 'dicari' oleh Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, dalam sebuah acara halalbihalal partai.

Misbakhun, yang saat itu sedang dalam penerbangan dari Tokyo menuju Boston, mengaku telah merencanakan keikutsertaannya dalam maraton tersebut jauh-jauh hari. Bahkan, sebelum keberangkatannya, ia telah meminta izin kepada Bahlil Lahadalia selaku Ketua Umum Partai Golkar. Namun, situasi berubah ketika Bahlil mencari keberadaannya pada acara halalbihalal yang digelar pada Rabu (16/4) malam.

"Pada saat acara halalbihalal Partai Golkar Rabu malam, Bapak Ketua Umum mencari saya sehingga begitu pesawat mendarat saya langsung memutuskan kembali ke Jakarta. Bagi saya, ini adalah isyarat panggilan untuk kembali ke Tanah Air," ungkap Misbakhun.

Keputusan Misbakhun untuk kembali ke Indonesia menunjukkan loyalitasnya terhadap partai. Ia menegaskan bahwa sebagai seorang politikus, tidak ada yang lebih berharga daripada negara dan partai. Baginya, mengabdi dengan sepenuh hati adalah prioritas utama, bahkan di atas kepentingan pribadi.

"Hobi memang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan hidup jiwa dan raga. Masih banyak kesempatan untuk berlari dan maraton, bisa kapan saja dan di mana saja. Tetapi keputusan untuk menjadi politisi sama artinya siap dengan konsekuensinya yaitu melepaskan seluruh kepentingan pribadi di atas kepentingan rakyat banyak," jelasnya.

Sebelumnya, Bahlil Lahadalia sempat menyinggung kemungkinan adanya reshuffle kepengurusan partai. Dalam acara halalbihalal tersebut, Bahlil awalnya membahas kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menaikkan tarif untuk produk Indonesia sebesar 32%. Ia kemudian menyebut nama-nama menteri dan pejabat yang terkait dengan kebijakan tersebut, termasuk Misbakhun.

"Pak Misbakhun-nya mana Misbakhun-nya? Lagi lari? Bilang sama dia sekarang Golkar tidak membutuhkan pelari," kata Bahlil yang disambut tawa para kader.

"Yang Golkar butuhkan pemikir ekonomi yang setiap saat harus ada di Jakarta untuk dimintai pendapatnya, gitu," lanjutnya.

Peristiwa ini menjadi sorotan karena menggambarkan dinamika internal partai politik dan prioritas yang dipegang oleh para anggotanya. Keputusan Misbakhun untuk membatalkan maraton demi memenuhi panggilan partai menunjukkan dedikasinya terhadap Golkar. Sementara itu, pernyataan Bahlil Lahadalia mengenai kebutuhan partai akan pemikir ekonomi mengindikasikan adanya evaluasi dan penyesuaian dalam kepengurusan partai.