Mengungkap Makna Puasa Senin: Teladan Rasulullah dan Keutamaannya dalam Islam
Mengapa Rasulullah SAW Gemar Berpuasa di Hari Senin?
Dalam tradisi Islam, puasa sunnah memegang peranan penting sebagai amalan yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di antara berbagai hari yang dianjurkan untuk berpuasa, hari Senin memiliki tempat istimewa, terutama karena kebiasaan Rasulullah Muhammad SAW yang rutin melakukannya. Pertanyaan yang sering muncul adalah, apa sebenarnya alasan di balik praktik mulia ini?
Puasa Senin, seperti halnya puasa Kamis, adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Tata caranya serupa dengan puasa pada umumnya, yang membedakan adalah niatnya. Setiap puasa sunnah memiliki niat yang spesifik dan tidak bisa digabungkan dengan niat puasa lainnya. Artinya, niat puasa Senin harus dilafalkan khusus untuk hari Senin.
Niat puasa sunnah, termasuk puasa Senin, boleh dilakukan pada siang hari selama seseorang belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya apakah ada makanan di rumahnya. Ketika Aisyah menjawab tidak ada, Rasulullah SAW bersabda, "Berarti aku puasa." (HR Abu Dawud).
Alasan di Balik Puasa Senin Rasulullah SAW
Beberapa hadits shahih menjelaskan alasan utama mengapa Rasulullah SAW berpuasa pada hari Senin. Setidaknya ada tiga alasan utama yang dapat kita telaah:
-
Hari Kelahiran dan Turunnya Wahyu Pertama:
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Qatadah RA, Rasulullah SAW bersabda,
"Hari itu adalah hari aku dilahirkan, dan hari itu pula wahyu pertama diturunkan kepadaku." (HR. Muslim)
Hadits ini dengan jelas menunjukkan bahwa hari Senin memiliki makna ganda bagi Rasulullah SAW. Pertama, sebagai hari kelahirannya, dan kedua, sebagai hari di mana wahyu pertama diturunkan kepadanya. Kedua peristiwa ini merupakan nikmat yang sangat besar dari Allah SWT, sehingga Rasulullah SAW mensyukurinya dengan berpuasa.
-
Amalan Diangkat pada Hari Senin dan Kamis:
Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Amal-amal diperlihatkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku ingin ketika amalanku diperlihatkan, aku dalam keadaan berpuasa." (HR. Tirmidzi)
Hadits ini menjelaskan bahwa hari Senin dan Kamis adalah waktu di mana amal perbuatan manusia diperlihatkan kepada Allah SWT. Rasulullah SAW ingin agar ketika amalannya diperlihatkan, beliau berada dalam kondisi beribadah, yaitu berpuasa. Hal ini menunjukkan betapa besar perhatian dan kesungguhan beliau dalam beramal dan beribadah.
-
Hari Pengampunan Dosa dan Dibukanya Pintu Surga:
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
"Pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Setiap hamba yang tidak berbuat syirik (menyekutukan) pada Allah sedikitpun, akan diampuni (pada hari tersebut), kecuali yang memiliki pertikaian (permusuhan) antara diri dan saudaraya. Nanti akan dikatakan kepada mereka, akhirkan irisan mereka sampai keduanya berdamai (berbaikan). Akhirkan urusan mereka sampai keduanya berdamai (berbaikan). Akhirka urusan mereka sampai keduanya berdamai (berbaikan)." (HR Muslim)
Hadits ini menjelaskan keutamaan hari Senin dan Kamis sebagai waktu di mana pintu surga dibuka dan dosa-dosa diampuni bagi mereka yang tidak menyekutukan Allah SWT. Namun, pengampunan ini ditangguhkan bagi mereka yang memiliki perselisihan atau permusuhan dengan saudaranya hingga mereka berdamai.
Hikmah dan Keutamaan Puasa Senin
Imam An-Nawawi dalam kitabnya Al Majmu' menyatakan bahwa berpuasa pada hari Senin dan Kamis adalah sunnah berdasarkan hadits shahih yang menunjukkan bahwa amalan diperlihatkan pada kedua hari tersebut. Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Syarh Riyadhus Shalihin juga menjelaskan bahwa hari Senin dan Kamis adalah hari yang dipilih oleh Rasulullah SAW untuk berpuasa karena pada hari itu amal ditampakkan, dan beliau senang amalnya ditampakkan dalam keadaan sedang berpuasa.
Dengan demikian, puasa hari Senin bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga merupakan bentuk cinta dan teladan kepada Rasulullah SAW. Bagi seorang Muslim yang ingin mendekatkan diri kepada sunnah beliau, sangat dianjurkan untuk membiasakan diri berpuasa pada hari Senin, dengan niat yang ikhlas karena Allah Ta'ala.