Pyongyang Geram: Pengerahan Pengebom AS ke Korsel Tingkatkan Ketegangan

Pyongyang Geram: Pengerahan Pengebom AS ke Korsel Tingkatkan Ketegangan

Korea Utara mengecam keras Amerika Serikat atas pengerahan pesawat pengebom strategis B-1B dalam latihan militer gabungan dengan Korea Selatan. Aksi ini dinilai sebagai provokasi serius dan ancaman langsung terhadap keamanan nasional Pyongyang.

Kecaman tersebut disampaikan melalui pernyataan juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Utara yang dikutip oleh kantor berita KCNA. Pengerahan aset strategis AS seperti B-1B dinilai sebagai praktik militer yang rutin dan sembrono, yang secara sengaja meningkatkan ketegangan di kawasan.

Menurut keterangan dari Kementerian Pertahanan Seoul, pesawat pengebom B-1B terlibat dalam latihan gabungan yang melibatkan jet tempur F-16 dari AS dan Korea Selatan, serta jet siluman F-35 milik Seoul. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas dan kesiapan tempur kedua negara.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Jeon Ha Kyu, menolak kritikan dari Korea Utara. Ia menegaskan bahwa latihan militer gabungan tersebut bersifat defensif dan bertujuan untuk menjaga stabilitas di Semenanjung Korea.

Pyongyang telah lama mengecam latihan militer gabungan AS-Korea Selatan, yang dianggap sebagai latihan untuk menyerang Korea Utara. Seoul, di sisi lain, selalu menekankan bahwa latihan tersebut murni bersifat defensif dan penting untuk menjaga kesiapan dalam menghadapi ancaman dari Korea Utara.

"Langkah militer AS dan Republik Korea baru-baru ini merupakan ancaman terbuka bagi keamanan negara kita," demikian pernyataan KCNA.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan menjelaskan bahwa partisipasi pesawat pengebom AS dalam latihan udara gabungan di atas Semenanjung Korea bertujuan untuk memperkuat kemampuan operasional dan menunjukkan kemampuan pencegahan terhadap program nuklir Korea Utara.

Seoul menegaskan bahwa pihaknya dan AS akan terus memperluas latihan militer gabungan untuk menanggapi ancaman nuklir Korea Utara. Sebagai bagian dari upaya ini, Angkatan Udara AS dan Korea Selatan akan memulai latihan gabungan selama dua pekan yang disebut "Freedom Flag". Latihan ini akan melibatkan sejumlah jet tempur siluman generasi kelima yang akan berperan sebagai musuh tiruan.

Pengerahan pesawat pengebom AS dalam latihan gabungan dengan Korea Selatan terjadi beberapa hari setelah Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, bersumpah untuk melawan upaya yang dipimpin Washington dalam melenyapkan program nuklir Korea Utara.

Manuver udara pesawat pengebom AS di Semenanjung Korea bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun pendiri Korea Utara, Kim Il Sung.