Hotma Sitompul Berpulang di Usia 75 Tahun, Sempat Jalani Hemodialisis Akibat Komplikasi Penyakit

Kabar duka menyelimuti dunia hukum Indonesia. Pengacara senior, Hotma Sitompul, menghembuskan napas terakhirnya pada hari Rabu, 16 April 2025, pukul 11.15 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta Pusat. Informasi ini disampaikan oleh perwakilan keluarga, Philipus Sitepu, yang memberikan keterangan langsung di RSCM.

"Dengan berat hati kami mengabarkan bahwa Bapak Hotma Sitompul telah berpulang pada pukul 11.15 WIB di RSCM Kencana," ujar Philipus dengan nada duka.

Menurut keterangan pihak keluarga, sebelum wafat, Hotma Sitompul sempat menjalani perawatan medis di Penang, Malaysia, sebelum akhirnya dirawat intensif di RSCM selama kurang lebih lima hari. Selama masa perawatan tersebut, Hotma diketahui rutin menjalani prosedur hemodialisis atau cuci darah.

"Karena adanya komplikasi penyakit, beliau memang menjalani cuci darah," ungkap Philipus, mengonfirmasi informasi mengenai prosedur medis yang dijalani Hotma Sitompul. "Biasanya, beliau menjalani cuci darah dua hingga tiga kali dalam seminggu."

Hotma Sitompul meninggal dunia di usia 75 tahun. Pihak keluarga berencana untuk memakamkan jenazah mendiang pada hari Sabtu, 19 April 2025, di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat.

Mengenal Lebih Dekat Hemodialisis

Hemodialisis adalah prosedur medis yang krusial bagi individu yang mengalami gagal ginjal. Kondisi ini terjadi ketika ginjal tidak lagi mampu berfungsi secara optimal dalam menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah. Prosedur ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan kimiawi dalam tubuh dan mencegah penumpukan racun yang dapat berakibat fatal.

Secara sederhana, hemodialisis bekerja dengan cara mengeluarkan darah dari tubuh pasien dan memompanya melalui mesin dialisis. Di dalam mesin ini, darah disaring dan dibersihkan dari limbah dan kelebihan cairan sebelum dikembalikan ke dalam tubuh. Proses ini meniru fungsi ginjal yang sehat.

  • Frekuensi dan Durasi: Hemodialisis umumnya dilakukan 2-3 kali seminggu, dengan setiap sesi berlangsung sekitar 3-5 jam. Pelaksanaannya dapat dilakukan di rumah sakit, klinik dialisis, atau bahkan di rumah dengan peralatan khusus dan pengawasan medis yang memadai.
  • Manfaat Hemodialisis: Selain membersihkan darah dari limbah, hemodialisis juga membantu mengontrol tekanan darah dan menyeimbangkan kadar elektrolit penting seperti kalium dan natrium dalam tubuh. Hal ini sangat penting untuk menjaga fungsi jantung dan saraf yang optimal.

Kondisi Medis yang Membutuhkan Hemodialisis

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, hemodialisis umumnya diperlukan oleh pasien dengan gagal ginjal kronis. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:

  • Diabetes yang tidak terkontrol
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi) yang berlangsung lama
  • Penyakit autoimun yang menyerang ginjal
  • Infeksi kronis yang merusak ginjal

Gagal ginjal, jika tidak ditangani dengan hemodialisis atau transplantasi ginjal, dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:

  • Kerusakan organ lain
  • Gangguan jantung
  • Kematian