Sekolah Rakyat: Program Pendidikan Gratis Berasrama untuk Anak-Anak dari Keluarga Kurang Mampu, Bebas dari Pekerjaan
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sosial (Kemensos) tengah mempersiapkan Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pendidikan berasrama gratis yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program ini dirancang sebagai upaya memutus rantai kemiskinan dengan memberikan akses pendidikan berkualitas tanpa biaya.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menekankan bahwa siswa yang diterima di Sekolah Rakyat tidak diperkenankan untuk bekerja. Seluruh kebutuhan siswa, mulai dari biaya pendidikan, tempat tinggal di asrama, hingga makanan dan perlengkapan sekolah, akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.
"Tidak boleh bekerja, full sudah ditanggung oleh pemerintah," tegas Gus Ipul, sapaan akrab Mensos, saat acara Desk Sekolah Rakyat di TMPN Kalibata, Jakarta. Ia menambahkan bahwa program ini merupakan realisasi dari arahan Presiden untuk memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan pendidikan yang layak tanpa terbebani masalah ekonomi.
Saat ini, kurikulum Sekolah Rakyat masih dalam tahap finalisasi. Menurut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025, penyusunan kurikulum akan melibatkan Kemensos, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), dan Kementerian Agama (Kemenag). Kurikulum akan menggabungkan pendidikan formal yang komprehensif dengan penekanan kuat pada pembentukan karakter.
Konsep Pendidikan 24 Jam
Gus Ipul menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat akan menerapkan sistem pendidikan 24 jam. Hal ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan bimbingan dan pendampingan secara intensif, baik dalam bidang akademik maupun pengembangan karakter. Dengan demikian, diharapkan siswa tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moral dan etika yang baik.
Berikut adalah poin-poin utama dari program Sekolah Rakyat:
- Pendidikan Gratis: Seluruh biaya pendidikan ditanggung oleh pemerintah.
- Berasrama: Siswa tinggal di asrama yang disediakan sekolah.
- Fasilitas Lengkap: Siswa mendapatkan makanan, seragam, alat sekolah, dan perlengkapan lainnya secara gratis.
- Kurikulum Terpadu: Kurikulum menggabungkan pendidikan formal dan pendidikan karakter.
- Pendidikan 24 Jam: Siswa mendapatkan bimbingan dan pendampingan secara intensif.
Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah pekerja anak di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, terdapat 1,01 juta pekerja anak di Indonesia, yang setara dengan 1,72% dari total anak-anak usia 5-17 tahun. Dengan memberikan pendidikan yang layak dan memastikan kesejahteraan siswa, Sekolah Rakyat diharapkan dapat menarik anak-anak dari dunia kerja dan memberikan mereka kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Seragam sekolah masih dalam tahap perencanaan, namun diharapkan siswa dapat berseragam saat kegiatan belajar mengajar dimulai. Pemerintah berkomitmen untuk menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dan suportif bagi seluruh siswa Sekolah Rakyat.