Korban Pelecehan oleh Oknum Dokter Belum Ajukan Laporan, Polisi Imbau Masyarakat Jaga Ruang Privasi
Aparat kepolisian masih menunggu laporan resmi dari perempuan yang menjadi korban dugaan pelecehan seksual, yang videonya sempat viral di media sosial. Meskipun polisi telah berupaya menghubungi dan berkomunikasi dengan korban, yang bersangkutan hingga saat ini belum memutuskan untuk melapor.
"Kami telah mengidentifikasi korban dan menjalin komunikasi untuk mendorong pelaporan. Namun, korban menyatakan akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan suami dan keluarga," ujar Kapolres Garut, AKBP Mochamad Fajar Gemilang, dalam konferensi pers di Mapolres Garut.
AKBP Fajar Gemilang memahami betul pertimbangan yang diambil oleh korban, sehingga pihaknya tidak dapat serta merta membawa kasus ini ke proses penyidikan. Prioritas utama adalah memberikan rasa aman dan perlindungan optimal kepada korban.
"Perlu menjadi perhatian bahwa kasus ini dapat menimbulkan masalah pribadi bagi korban jika terlalu diekspos ke publik. Kami menyadari hal ini dan hanya dapat mengimbau serta menjamin hak-hak korban secara optimal," tegasnya.
Kapolres menekankan pentingnya laporan dari korban sebagai bukti bahwa tindakan pelaku telah merugikan orang lain dan bahwa terdapat korban yang nyata. Selain itu, keberanian korban untuk melapor dapat memberikan kekuatan psikologis bagi korban-korban lainnya.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Hendra Rochmawan, menegaskan bahwa kasus-kasus yang melibatkan perempuan dan anak menjadi perhatian khusus Polda Jabar, mengingat kerentanan kelompok ini terhadap kekerasan, baik fisik maupun psikis.
"Polda Jabar memberikan perhatian khusus pada kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak," kata Kombes Hendra.
Dalam upaya melindungi korban, Kombes Hendra mengimbau para pegiat media sosial dan netizen untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial, serta menunjukkan simpati dan empati terhadap korban.
Pihak kepolisian juga telah berupaya menghubungi akun-akun media sosial yang mengklaim menerima banyak laporan dari korban lainnya. Namun, hingga saat ini belum ada respons yang diterima.
"Kami telah mengirimkan pesan langsung (DM) kepada akun-akun media sosial yang telah membagikan dan membuat konten berita yang cenderung melebih-lebihkan peristiwa ini, serta mendapat banyak respons yang mendorong pelaporan. Namun, hingga saat ini belum ada timbal balik," pungkasnya.
Kepolisian terus berupaya memberikan pendampingan dan perlindungan kepada korban, serta mengimbau masyarakat untuk menghormati privasi korban dan tidak memperkeruh suasana dengan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.