Banjir Jakarta Selatan: Pembelajaran Daring Diterapkan, Sekolah Terdampak Dibenah

Banjir Jakarta Selatan: Pembelajaran Daring Diterapkan, Sekolah Terdampak Dibenah

Akibat bencana banjir yang melanda Jakarta Selatan beberapa waktu lalu, Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengambil langkah cepat untuk menjamin kelanjutan proses belajar mengajar. Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan Wilayah I memberlakukan sistem Belajar Dari Rumah (BDR) bagi seluruh siswa di sekolah-sekolah yang terdampak. Keputusan ini, menurut Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan Wilayah I, Sarwoko, merupakan arahan langsung dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan siswa di tengah kondisi darurat tersebut. Meskipun durasi penerapan BDR belum dapat dipastikan, langkah ini dinilai sebagai solusi tepat sementara sekolah yang terdampak sedang diperbaiki.

Meskipun pembelajaran dialihkan secara daring, guru dan tenaga kependidikan tetap diharuskan hadir di sekolah. Mereka tetap bertanggung jawab untuk memberikan layanan pembelajaran dan memastikan kelancaran proses pendidikan dari jarak jauh. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk tetap memberikan pendidikan yang berkesinambungan bagi para siswa, sekalipun di tengah kondisi bencana alam.

Sebagai respons atas dampak banjir yang signifikan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga melaksanakan program "Grebek Bersih Sekolah". Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk jajaran Dinas Pendidikan, Suku Dinas Pendidikan, aparat pemerintahan setempat, TNI, dan tenaga kebersihan sekolah. Tujuannya adalah untuk membersihkan lumpur dan puing-puing yang memenuhi ruangan sekolah sehingga sekolah dapat kembali digunakan dengan aman dan nyaman setelah kondisi memungkinkan. Kerja sama yang solid dari berbagai pihak ini menunjukan keseriusan dalam memulihkan kondisi sekolah yang terdampak bencana.

Data dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta menunjukkan terdapat 36 satuan pendidikan yang terkena dampak banjir. Dari jumlah tersebut, 19 sekolah mengalami genangan air hingga masuk ke dalam ruang kelas. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat pada 3 Maret 2025 pukul 08.00 WIB, terdapat 47 RT di Jakarta yang terendam banjir, dengan 20 RT diantaranya berada di Jakarta Selatan. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 3,7 meter, dengan penyebab utama banjir adalah luapan Kali Ciliwung.

Di tengah bencana, sejumlah sekolah yang tidak terendam banjir difungsikan sebagai tempat pengungsian warga yang rumahnya terdampak banjir. Langkah ini dilakukan untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak bencana dan sekaligus untuk memastikan kelancaran proses pendidikan para siswa. Proses pembersihan sekolah yang terendam di Jakarta Selatan melibatkan berbagai unsur, mulai dari Dinas Pendidikan, Suku Dinas Pendidikan, hingga warga setempat. Kerja sama dan sinergi berbagai pihak ini menjadi kunci keberhasilan dalam memulihkan kondisi sekolah dan memastikan kelancaran proses pendidikan bagi siswa Jakarta Selatan.

Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah daerah dalam menangani dampak banjir terhadap dunia pendidikan menunjukkan kesiapsiagaan dan komitmen yang tinggi untuk memastikan keberlangsungan pendidikan bagi anak didik di Jakarta Selatan.