Tardozzi Nobatkan Marquez Sebagai Raja, Bagnaia Sebagai Pangeran Ducati

Davide Tardozzi, sosok penting di balik layar tim Ducati, memberikan pujian setinggi langit kepada dua pebalap andalannya usai gelaran MotoGP Qatar 2025. Pujian ini dilontarkan setelah melihat performa impresif Marc Marquez dan Francesco Bagnaia di Sirkuit Internasional Lusail.

Tardozzi tanpa ragu menyebut Marc Marquez sebagai "raja" Ducati, sementara Francesco Bagnaia mendapatkan gelar "pangeran". Penobatan ini bukan tanpa alasan. Marquez, yang baru bergabung dengan tim satelit Gresini Racing yang didukung Ducati, tampil dominan sepanjang akhir pekan. Ia mencatatkan waktu tercepat di dua sesi latihan bebas, merebut pole position dengan catatan waktu yang memukau, dan kemudian memenangkan sprint race dan grand prix dengan performa yang tak terbendung.

Kemenangan Marquez di balapan utama diraih dengan mengalahkan Maverick Vinales dalam pertarungan sengit. Marquez berhasil mempertahankan posisinya dan melintasi garis finis dengan keunggulan signifikan. Sementara itu, Bagnaia, sang juara bertahan, harus puas dengan posisi kedua setelah memanfaatkan penalti yang diterima Vinales akibat pelanggaran tekanan ban.

"Saya pikir catatan waktu Marquez 1 menit 52,5 detik dan 1 menit 52,6 detik di sisa empat dan lima putaran menunjukkan siapa rajanya saat ini," ujar Tardozzi dengan nada bangga. Ia melanjutkan, "Saya kira kami memiliki raja dan pangeran di Ducati. Kami memiliki 11 gelar juara dunia di dalam pit, motor yang luar biasa, dan kami tidak bisa tidak merasa gembira."

Penalti yang diterima Vinales memang menjadi perbincangan hangat. Ia dinyatakan melanggar regulasi tekanan ban, yang membuatnya harus menerima penalti waktu yang signifikan. Akibatnya, Vinales harus rela turun 12 peringkat dan hanya mampu finish di posisi 14.

Terlepas dari kontroversi penalti, Tardozzi tetap memberikan apresiasi terhadap penampilan Vinales. Ia menilai bahwa performa apik Vinales akan memberikan dampak positif bagi jalannya kejuaraan. "Saya juga sangat, sangat menyukai penampilan bagus Maverick," kata Tardozzi.

"Aturannya memang demikian, tapi bagi saya hasilnya adalah Maverick finis kedua. Jika nanti ada penalti yang dijatuhkan karena hal ini, itu bukan sesuatu yang bisa saya pertimbangkan karena Maverick sudah menjalani balapan yang hebat," tambahnya.

Berikut adalah poin-poin penting terkait regulasi tekanan ban yang menjadi sorotan:

  • Aturan Tekanan Ban: Regulasi ini mengharuskan tim untuk menjaga tekanan ban sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan oleh pemasok ban. Tujuannya adalah untuk memastikan keselamatan pebalap dan performa ban yang optimal.
  • Pelanggaran Tekanan Ban: Pelanggaran terhadap regulasi tekanan ban dapat mengakibatkan penalti, mulai dari peringatan hingga diskualifikasi, tergantung pada tingkat pelanggaran.
  • Kontroversi: Regulasi ini seringkali menimbulkan kontroversi karena dianggap rumit dan sulit untuk dipantau. Beberapa tim dan pebalap juga berpendapat bahwa regulasi ini terlalu ketat dan membatasi kreativitas dalam pengembangan motor.

Setelah seri pembuka di Qatar, MotoGP 2025 akan melanjutkan perjalanannya ke Spanyol. Sirkuit Jerez akan menjadi tuan rumah seri kelima yang sekaligus menandai dimulainya rangkaian balapan di benua Eropa pada akhir bulan ini.