Maladewa Lirik Talenta Pariwisata Indonesia untuk Penuhi Kebutuhan SDM Proyek Wisata
Maladewa tengah menjajaki potensi kerja sama dengan Indonesia dalam bidang sumber daya manusia (SDM) untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor pariwisata. Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani, dalam sebuah konferensi pers di Jakarta.
Menurut Rizki, Maladewa saat ini tengah gencar membangun sekitar seratus proyek pariwisata. Pembangunan ini menciptakan kebutuhan signifikan akan tenaga kerja yang kompeten di berbagai bidang. Melihat peluang ini, Menteri Pariwisata Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana, menawarkan potensi kolaborasi dengan sekolah-sekolah pariwisata di bawah naungan kementeriannya.
Indonesia memiliki enam Politeknik Pariwisata yang menghasilkan sekitar dua ribu lulusan setiap tahunnya. Jumlah ini dinilai cukup potensial untuk memenuhi sebagian kebutuhan tenaga kerja di Maladewa. Kualitas pendidikan dan pelatihan di politeknik tersebut diharapkan mampu menghasilkan tenaga kerja yang siap bersaing di industri pariwisata internasional.
Selain itu, kesamaan merek (brand) antara Maladewa dan Indonesia juga menjadi pertimbangan penting. Kesamaan ini dapat mempermudah proses pelatihan dan adaptasi bagi tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja di Maladewa, terutama mengingat reputasi Maladewa sebagai destinasi pariwisata kelas atas.
Rizki juga menyinggung potensi investasi di sektor spa dan wellness. Indonesia memiliki kekayaan produk dan tenaga kerja yang terampil di bidang ini, dan telah lama menjadi eksportir produk maupun tenaga kerja spa dan wellness. Kolaborasi di sektor ini dapat memberikan nilai tambah bagi kedua negara.
Berikut adalah poin-poin penting dalam potensi kerja sama ini:
- Kebutuhan Tenaga Kerja: Maladewa membutuhkan tenaga kerja pariwisata untuk mendukung pembangunan seratus proyek baru.
- Potensi Indonesia: Indonesia memiliki sekolah pariwisata yang menghasilkan ribuan lulusan setiap tahun.
- Kesamaan Merek: Adanya merek-merek yang sama di kedua negara mempermudah pelatihan.
- Sektor Spa dan Wellness: Potensi investasi dan ekspor tenaga kerja serta produk spa dan wellness dari Indonesia.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua negara, baik dalam hal peningkatan kualitas SDM pariwisata Indonesia maupun dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata Maladewa.