Dominasi Ducati di WSBK Australia: Kritik Razgatlioglu dan Tanggapan Dall'Igna
Dominasi Ducati di WSBK Australia: Kritik Razgatlioglu dan Tanggapan Dall'Igna
Kejuaraan World Superbike (WSBK) seri pembuka di Australia pada 21-23 Februari 2025 menyisakan polemik. Dominasi mutlak Ducati, yang menyapu bersih podium utama lewat kemenangan Nicolo Bulega dan empat pembalap lainnya di lima besar, memicu kritik pedas dari pembalap BMW, Toprak Razgatlioglu. Kegagalan Razgatlioglu meraih poin penuh, dengan hasil finis kedua di Race 1, posisi ke-13 di Superpole Race, dan kecelakaan di Race 2, semakin memperkuat kekecewaannya terhadap situasi tersebut.
Razgatlioglu, yang dikenal dengan performa impresifnya, tak segan menyuarakan ketidakpuasannya. Dalam wawancara dengan GPone pada Selasa (4/3/2025), ia secara terang-terangan menyebut kejuaraan tersebut sebagai 'Ducati Cup'. "Saya tidak terkejut dengan Bulega dan Alvaro, saya berikan pujian kinerja mereka. Faktanya jadi tidak normal ada semua Ducati di baris depan, sebab ini adalah Superbike dan bukan Ducati Cup!," tegas Razgatlioglu. Ia menambahkan kekhawatirannya akan minat penonton jika dominasi ini berlanjut. "Saya merasa tidak ada yang menikmati tontonan jika situasinya tetap seperti ini," lanjutnya. Sentimen ini diperkuat dengan kesulitan yang dihadapi tim BMW pasca pencabutan status super konsesi. BMW kini harus menggunakan sasis produksi jalan raya, sebuah perubahan signifikan yang dirasakan Razgatlioglu melalui peningkatan angka kecelakaan dibandingkan musim 2024.
Tanggapan pun datang dari bos Ducati, Gigi Dall'Igna. Dall'Igna mengakui performa luar biasa Ducati, namun membantah tudingan 'Ducati Cup'. Ia menekankan keberhasilan Ducati dalam menciptakan paket motor yang kompetitif, sehingga menarik minat tim satelit. "Pertama-tama, saya menghormati Razgatlioglu karena dia punya musim yang hebat tahun lalu. 13 kali menang balapan berturut-turut, faktanya tahun lalu itu merupakan BMW Cup," ujar Dall'Igna, balik menuding dominasi Razgatlioglu di musim sebelumnya. Dall'Igna menambahkan, "Dalam arti dia mendominasi balapan dari awal dan akhir. Kemudian, ini hal biasa, dalam balapan semuanya bisa berubah. Saya tidak berpikir ini adalah Ducati Cup, lebih tepatnya sih kami punya pebalap yang sangat luar biasa." Pernyataan Dall'Igna ini menjadi jawaban atas kritikan Razgatlioglu, menggarisbawahi keberhasilan Ducati bukan semata karena regulasi yang menguntungkan, tetapi juga karena keunggulan performa pembalap dan motornya.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan mendalam mengenai keseimbangan persaingan di WSBK. Dominasi satu pabrikan, terlepas dari kualitasnya, berpotensi mengancam daya tarik kejuaraan bagi penonton dan sponsor. Pertanyaan besar yang muncul adalah, bagaimana pihak penyelenggara WSBK akan merespons situasi ini untuk memastikan kejuaraan tetap kompetitif dan menarik bagi semua pihak?
Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Dominasi Ducati di WSBK Australia.
- Kritik Razgatlioglu terhadap dominasi Ducati.
- Tanggapan Dall'Igna atas kritik Razgatlioglu.
- Pencabutan status super konsesi BMW.
- Dampak perubahan regulasi terhadap performa BMW.
- Potensi penurunan daya tarik WSBK akibat dominasi satu pabrikan.