Indonesia Intensifkan Penanaman dan Peremajaan Kelapa Guna Penuhi Permintaan Global
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengumumkan rencana strategis untuk meningkatkan produksi kelapa di Indonesia melalui program penanaman baru dan peremajaan kebun kelapa yang sudah ada. Inisiatif ini digagas sebagai respons terhadap meningkatnya permintaan kelapa di pasar global, yang menjadikan komoditas ini semakin penting bagi perekonomian nasional.
Amran Sulaiman menyatakan bahwa perintah untuk mempercepat program ini datang langsung dari Presiden. Fokus utama adalah meningkatkan produksi kelapa secara signifikan untuk memenuhi permintaan yang terus bertambah. Kelapa bulat, khususnya, diidentifikasi sebagai komoditas strategis yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan devisa negara.
Selain kelapa bulat, pemerintah juga memberikan perhatian khusus pada komoditas perkebunan lainnya seperti pala, sawit, dan ubi. Secara keseluruhan, ada sepuluh komoditas strategis yang menjadi fokus pemerintah dengan tujuan utama meningkatkan ekspor dan menekan impor. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama para petani.
Program penanaman dan peremajaan ini mencakup beberapa aspek penting, yaitu:
- Replanting: Penggantian tanaman kelapa yang sudah tua dan tidak produktif dengan bibit unggul baru.
- Penanaman Baru: Pembukaan lahan baru untuk penanaman kelapa, dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan.
- Pemeliharaan Intensif: Peningkatan praktik pertanian yang baik untuk memastikan pertumbuhan dan produktivitas tanaman kelapa yang optimal.
Kenaikan harga kelapa bulat di tingkat petani juga menjadi perhatian pemerintah. Menurut pedagang di Pasar Palmerah, harga kelapa bulat sempat mencapai Rp 35.000 per butir menjelang Lebaran 2025, jauh di atas harga normal yang berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per butir. Meskipun harga saat ini sudah turun menjadi sekitar Rp 20.000 per butir, namun masih dianggap tinggi.
Pedagang menyebutkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan harga adalah berkurangnya pasokan kelapa dari Lampung, yang merupakan salah satu sentra produksi kelapa utama. Hal ini menunjukkan pentingnya diversifikasi sumber pasokan dan peningkatan produktivitas di berbagai daerah untuk menjaga stabilitas harga dan memenuhi permintaan pasar.
Dengan adanya program penanaman dan peremajaan yang terencana dengan baik, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan produksi kelapa secara signifikan, memenuhi permintaan global yang terus meningkat, dan meningkatkan kesejahteraan para petani kelapa di seluruh nusantara.