Kondisi Jembatan Penyeberangan Orang di Dekat Gedung DPR RI Dikeluhkan Pelajar

Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang terletak di dekat gerbang utama gedung DPR/MPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, menjadi sorotan karena kondisinya yang memprihatinkan. Beberapa pelajar SMA yang melintas di JPO tersebut mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap kondisi fasilitas publik yang seharusnya menjadi akses aman bagi pejalan kaki.

Fahri, seorang siswa SMA berusia 17 tahun, menyatakan keheranannya mengapa JPO yang terletak sangat dekat dengan gedung wakil rakyat tersebut tampak tidak terawat. Ia mempertanyakan prioritas pemerintah daerah dalam memelihara fasilitas publik di kawasan strategis ibu kota. "Padahal ini dekat gedung DPR, tapi kok bisa jelek begini? Tidak terawat," ujarnya saat ditemui di lokasi.

Senada dengan Fahri, Barly, teman sekelasnya, berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki JPO tersebut. Ia khawatir jika kondisi ini terus dibiarkan, JPO tersebut dapat menjadi sarang kriminalitas, terutama karena kondisinya yang relatif sepi pada siang hari. "Semoga pemerintah cepat peduli. JPO ini penting bagi banyak orang, bukan cuma kami. Ini adalah hak kami untuk mendapatkan fasilitas yang layak," tegasnya.

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa kondisi JPO tersebut memang memprihatinkan. Pagar pembatas besi yang seharusnya berfungsi sebagai pengaman pejalan kaki banyak yang hilang, terutama di area tangga yang menghadap langsung ke gerbang utama DPR/MPR RI. Diperkirakan, panjang pagar besi yang hilang mencapai dua meter. Dudukan besi yang tersisa tampak berkarat dan tidak lagi memiliki batang vertikal sebagai pelindung.

Selain itu, beberapa batang vertikal pada pagar besi di sisi lain JPO juga hilang, mengurangi tingkat keamanan bagi pejalan kaki. Tidak terlihat adanya kamera CCTV yang terpasang di JPO tersebut.

Kondisi kebersihan JPO juga sangat memprihatinkan. Daun-daun kering menumpuk di permukaan tangga, membuatnya licin dan berpotensi menyebabkan kecelakaan. Sampah plastik dan genangan air juga terlihat di beberapa titik. JPO ini tidak memiliki atap, sehingga pejalan kaki akan kehujanan saat melintas.

Jalur landai atau rampa yang seharusnya memudahkan pengguna kursi roda juga tidak terawat. Permukaannya dipenuhi lumut dan kotoran, serta tidak dilengkapi pagar pembatas di sisi ramp, sehingga meningkatkan risiko tergelincir dan jatuh.

Walaupun kondisi JPO jauh dari kata layak, banyak pejalan kaki tetap memanfaatkannya sebagai jalur penyeberangan. Hal ini menunjukkan bahwa JPO tersebut masih merupakan akses vital bagi masyarakat, meskipun kondisinya sangat membutuhkan perbaikan menyeluruh dari segi struktur, kebersihan, dan keamanan.