Tokoh Hukum Indonesia Beri Penghormatan Terakhir kepada Hotma Sitompul: Guru dan Inspirator Advokat Muda
Kepergian pengacara kondang Hotma Sitompul meninggalkan duka mendalam bagi dunia hukum Indonesia. Berbagai tokoh, mulai dari pejabat negara hingga advokat muda, menyampaikan penghormatan terakhir dan mengenang jasa-jasa almarhum.
Duta Besar Indonesia untuk Italia, Junimart Girsang, menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian Hotma Sitompul. Junimart menyebut Hotma sebagai figur inspiratif, seorang yang berintegritas, cerdas, tegas, dan santun. Lebih dari itu, bagi Junimart, Hotma adalah guru bagi para pengacara, khususnya dalam membela masyarakat miskin.
"Beliau ini merupakan sosok atau figur yang menginspirasi saya. Seorang laki laki yang berintegritas, yang wajib melakukan tanggung jawabnya, dan bagi saya beliau ini seorang tokoh yang cerdas, tegas, dan santun. Dan tentu ini menjadi guru bagi semua pengacara," ungkap Junimart saat melayat di rumah duka.
Junimart mengungkapkan bahwa dirinya pernah menjadi murid Hotma dan belajar banyak tentang hukum. Kehadirannya di rumah duka adalah bentuk penghormatan atas jasa besar Hotma dalam hidupnya.
"Saya datang kemari untuk melayat, menghormati teman saya, bahkan guru saya di dunia lawyer dulu sebelum saya ke DPR RI dan sebelum saya berangkat menjadi duta besar," jelasnya.
Pengacara Ana Sofa Yuking juga menyampaikan bahwa Hotma sering mengingatkan para pengacara tentang pentingnya membela masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap bantuan hukum. Hotma dianggap sebagai teladan bagi para pengacara untuk selalu berada di jalur kebenaran.
"Itu juga yang patut kami contoh sebagai junior, bahwa sebagai lawyer tentu kita tidak selalu harus menangani perkara-perkara strategis, perkara korporasi. Tentu kita juga harus mau meluangkan diri untuk membantu orang orang yang tidak mampu, yang terdzolimi secara hukum, tapi tidak punya kemampuan. Orang orang miskin, orang-orang dhuafa, tentu kita punya kewajiban untuk menangani perkara perkara pro bono," kata Ana.
Ketua Yayasan LBH Mawar Saron, Philipus Sitepu, yang dekat dengan Hotma, juga menyampaikan pandangannya. Philipus merasa bahwa Hotma adalah sosok penting dalam perjalanan karirnya. Hotma-lah yang mengangkat derajatnya dari seorang anak daerah menjadi seorang pengacara yang sukses.
"Saya dari daerah, saya tidak akan pernah ada di sini kalau tidak ada Pak Hotma Sitompul. Dia yang mengangkat derajat saya. Dan banyak yang ia lakukan untuk anak-anak didiknya, dia selalu mengangkat kami setinggi-tingginya," ungkap Philipus.
Philipus mengagumi kebiasaan Hotma yang selalu mendorong advokat muda untuk menjadi lebih baik. Dorongan ini menjadi upaya regenerasi advokat yang mampu berdiri sendiri.
"Dia bisa meregenerasi. Saya rasa tidak banyak lawyer yang bisa meregenerasi, artinya tidak tampil sendiri. Pak Hotma itu kalau ke media, didorong, ‘kamu ngomong,’ jadi bukan dia sendiri yang ngomong. Dia menempatkan diri ke belakang, ‘kamu ngomong,’” cerita Philipus.
Advokat muda Sunan Kalijaga berjanji untuk meneruskan perjuangan Hotma dalam membela masyarakat mencari keadilan.
"Kami pastinya para advokat muda akan meneruskan perjuangan membantu masyarakat secara cuma cuma," kata Sunan Kalijaga.
Hotma Sitompul meninggal dunia di Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta Pusat, pada Rabu (16/4/2025). Semasa hidupnya, Hotma dikenal sebagai pengacara kondang yang menangani berbagai kasus, termasuk kasus yang melibatkan sejumlah artis. Ia juga mendirikan LBH Mawar Saron yang memberikan bantuan hukum bagi masyarakat kurang mampu.
Hotma Sitompul lahir pada 30 November 1956. Ia adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.