Jembatan Penyeberangan di Depan Gedung DPR/MPR Memprihatinkan: Lumut dan Kerusakan Mengintai Pengguna
Jembatan penyeberangan orang (JPO) yang terletak di depan Gedung DPR/MPR RI, tepatnya di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa JPO tersebut dipenuhi dengan lumut, sampah, dan kerusakan di beberapa bagian, yang berpotensi membahayakan keselamatan para pejalan kaki.
Permukaan tangga JPO dilapisi oleh lapisan lumut yang tebal, menjadikannya sangat licin terutama saat kondisi lembab atau setelah hujan. Daun-daun kering yang menumpuk menambah risiko tergelincir bagi para pengguna. Selain itu, sampah plastik dan genangan air juga terlihat di beberapa titik, memperburuk kondisi kebersihan dan keamanan JPO.
JPO ini tidak dilengkapi dengan atap pelindung, sehingga air hujan langsung membasahi seluruh area. Hal ini mempercepat pertumbuhan lumut dan memperparah kondisi licin pada tangga. Jalur landai atau rampa yang seharusnya memudahkan pengguna kursi roda justru dipenuhi lumut dan kotoran, serta tidak memiliki pagar pembatas di sisi-sisinya. Kondisi ini sangat berbahaya bagi pengguna kursi roda maupun pejalan kaki lainnya.
Seorang pelajar SMA bernama Fahri mengungkapkan kekhawatirannya saat melintasi JPO tersebut. Ia mengatakan bahwa permukaan yang licin dan sampah yang berserakan membuatnya harus berhati-hati agar tidak terjatuh. Kekhawatiran serupa juga diungkapkan oleh Ikram, teman Fahri, yang mengkhawatirkan keselamatan lansia atau orang tua yang membawa anak kecil saat menggunakan JPO.
Selain masalah lumut dan sampah, kerusakan juga terlihat pada pembatas besi JPO. Di beberapa titik, pembatas besi hilang, menyisakan hanya dudukan atau bracket besi yang berkarat. Kerusakan paling parah terjadi pada tangga menurun atau naik yang terletak di seberang gerbang utama DPR/MPR RI arah Semanggi, Bendungan Hilir. Pembatas besi yang hilang diperkirakan mencapai dua meter panjangnya.
Ketiadaan pembatas besi ini sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak yang cenderung bermain atau berlarian saat menyeberang. Hilangnya pembatas ini meningkatkan risiko jatuh dari JPO. Selain itu, beberapa batang vertikal pada pagar besi JPO juga tampak hilang, mengurangi efektivitas pagar dalam mencegah pejalan kaki terjatuh.
Kondisi JPO yang memprihatinkan ini mengundang perhatian dan kekhawatiran dari masyarakat. Mereka berharap agar pihak terkait segera melakukan perbaikan dan perawatan JPO secara berkala untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan para pejalan kaki. Selain itu, pemasangan CCTV juga dirasa perlu untuk meningkatkan keamanan dan pengawasan di area JPO.