Wisatawan Mengeluhkan Tarif Delman 'Nuthuk' di Bandung: Pengalaman Liburan yang Tak Terlupakan?
Pengalaman kurang menyenangkan dialami seorang wisatawan saat berlibur di Kota Bandung, Jawa Barat. Tarif delman yang dinilai tidak wajar, mencapai Rp 600 ribu untuk sekali perjalanan, menjadi sorotan dan viral di media sosial. Wisatawan tersebut mengungkapkan kekecewaannya melalui sebuah video yang diunggah di platform TikTok.
Kejadian bermula ketika wisatawan tersebut, yang diketahui bernama Kumalasari, berniat menikmati suasana Kota Bandung dengan menaiki delman. Ia dan keluarganya awalnya tertarik dengan tawaran kusir delman di kawasan Jalan Citarum. Setelah tawar-menawar singkat, disepakati tarif awal sebesar Rp 150 ribu untuk rute menuju Gedung Sate.
Namun, rencana perjalanan berubah akibat kemacetan lalu lintas. Kusir delman kemudian mengalihkan rute ke Alun-Alun Bandung sebelum kembali ke hotel tempat Kumalasari menginap. Di sinilah masalah mulai timbul. Setibanya di hotel dan hendak membayar, Kumalasari terkejut ketika kusir delman meminta tambahan biaya yang sangat signifikan. Kusir tersebut berdalih bahwa tarif awal Rp 150 ribu hanya berlaku untuk satu orang.
Berikut adalah rincian kejadian tersebut:
- Negosiasi Awal: Rp 150 ribu untuk rute Jalan Citarum - Gedung Sate.
- Perubahan Rute: Dialihkan ke Alun-Alun Bandung karena macet.
- Tagihan Akhir: Kusir meminta total Rp 600 ribu.
- Pembayaran: Wisatawan membayar Rp 500 ribu setelah bernegosiasi.
Merasa tidak terima dengan perubahan tarif yang mendadak, Kumalasari sempat berupaya melakukan negosiasi. Namun, karena tidak ingin memperpanjang masalah dan merusak suasana liburan, ia akhirnya memutuskan untuk membayar Rp 500 ribu. Meski demikian, ia mengaku sangat kecewa dan merasa 'kapok' untuk kembali menaiki delman di Bandung.
Video yang diunggah Kumalasari di TikTok dengan cepat menjadi viral dan menuai beragam komentar dari warganet. Banyak yang выразили симпатию dan berbagi pengalaman serupa terkait tarif delman yang tidak transparan di Bandung. Sebagian warganet juga menyoroti pentingnya penertiban dan pengawasan terhadap tarif delman oleh pihak terkait agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi wisatawan untuk selalu berhati-hati dan melakukan negosiasi tarif yang jelas sebelum menggunakan jasa delman atau transportasi lokal lainnya. Transparansi tarif dan pengawasan dari pihak berwenang diharapkan dapat menciptakan pengalaman wisata yang lebih menyenangkan dan menghindari praktik-praktik yang merugikan wisatawan.