Pemerintah Lindungi Siswa SMK yang Magang di Luar Negeri
Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmennya untuk melindungi tenaga kerja muda dengan memberikan jaminan perlindungan bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memilih untuk mengikuti program magang di luar negeri. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan hal ini dalam acara pelepasan 1.500 calon pekerja migran di SMKS Mitra Industri, Cikarang, Jawa Barat.
Menaker Yassierli meyakinkan para siswa SMK dan orang tua bahwa perlindungan bagi peserta magang di luar negeri telah diatur dan dijamin. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) akan memastikan bahwa agensi pengirim bertanggung jawab untuk mengawasi pemberi kerja langsung di negara tujuan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya eksploitasi dan memastikan kondisi kerja yang layak bagi para peserta magang.
"Isu terkait perlindungan mereka sudah ada jaminan, ada garansi," ujar Yassierli, menekankan bahwa kontrak kerja yang ada dalam program magang memberikan perlindungan tambahan dibandingkan dengan pekerjaan non-formal di luar negeri.
Untuk mendukung program ini, Kemenaker bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Sinergi antar kementerian ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah lulusan SMK yang memiliki kesempatan untuk bekerja dan mengembangkan keterampilan di kancah internasional. Salah satu bentuk nyata dari kerjasama ini adalah pelepasan 1.500 lulusan SMK yang akan mengikuti program magang di Jepang dan Jerman pada tahun ini.
Wamendikdasmen, Fajar Riza Ul Haq, mengungkapkan kebanggaannya atas kesempatan yang dimiliki para siswa SMK untuk berkontribusi pada peningkatan ekonomi keluarga dan memperbaiki masa depan mereka melalui program magang di luar negeri.
Sebelumnya, Menaker Yassierli juga telah melepas 4.000 pekerja migran ke berbagai negara, termasuk lulusan SMA dan SMK. Hal ini menunjukkan bahwa peluang kerja di luar negeri terbuka lebar bagi lulusan sekolah menengah kejuruan.
Jepang menjadi negara tujuan favorit bagi pekerja migran Indonesia, diikuti oleh Jerman, Australia, dan Korea. Bidang pekerjaan yang paling banyak diminati antara lain manufaktur, tenaga kesehatan di rumah sakit, dan perhotelan. Rata-rata durasi magang bagi WNI di luar negeri adalah tiga tahun, dengan opsi perpanjangan atau kembali ke Indonesia dengan keterampilan yang lebih baik.
Kemenaker berencana untuk menyediakan program penyambutan bagi peserta magang yang kembali dari luar negeri. Program ini bertujuan untuk membantu mereka beradaptasi kembali ke lingkungan kerja di Indonesia dan mencegah terjadinya pengangguran. Dengan bekal keterampilan dan pengalaman yang diperoleh selama magang, diharapkan para lulusan SMK ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi Indonesia.
Negara Tujuan Magang Favorit:
- Jepang
- Jerman
- Australia
- Korea
Bidang Pekerjaan yang Diminati:
- Manufaktur
- Tenaga Kesehatan (Rumah Sakit)
- Perhotelan