Kemacetan Panjang Landa Jalan Yos Sudarso Akibat Lonjakan Aktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok

Kemacetan mengular masih menjadi pemandangan umum di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara hingga malam hari ini. Arus lalu lintas menuju Pelabuhan Tanjung Priok lumpuh total, menyebabkan antrean kendaraan mengular dan aktivitas warga terganggu.

Pantauan di lokasi pada Kamis (17/4/2025) pukul 20.30 WIB menunjukkan kemacetan mengakar sejak putaran balik (U-Turn) setelah Halte Sunter Kelapa Gading menuju arah Priok. Kendaraan roda empat tidak bergerak sama sekali. Pengendara sepeda motor mencoba mencari celah di antara mobil-mobil yang terjebak, bahkan beberapa nekat melaju di atas trotoar. Pemandangan ironis juga terlihat dengan kehadiran pedagang asongan yang memanfaatkan kemacetan untuk menjajakan dagangan mereka di antara kendaraan yang berhenti.

Dominasi truk kontainer semakin memperparah kondisi jalan. Sementara arus lalu lintas dari arah sebaliknya, menuju Cempaka Putih, relatif lancar. Banyak pengendara yang mencari jalan alternatif dengan memasuki Jalan Gaya Motor Raya dari Jalan Yos Sudarso, meskipun jalur alternatif ini juga dipadati kendaraan.

Kemacetan ini berdampak signifikan pada penumpang TransJakarta yang hendak menuju Plumpang dan Terminal Tanjung Priok. Fitri (33), seorang penumpang, mengeluhkan bahwa bus Koridor 10 dari PGC hanya beroperasi hingga Halte Sunter Kelapa Gading. Ia terpaksa menunggu hampir setengah jam di Halte Boulevard Barat, namun akhirnya mendapati bahwa Transjakarta hanya melayani hingga Halte Sunter Kelapa Gading akibat kemacetan parah. Frustrasi, Fitri akhirnya memilih menggunakan ojek online, dan ia melihat banyak warga lain yang melakukan hal serupa.

Menurut keterangan Kasat Lantas Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP Martha Catur, kemacetan ini disebabkan oleh penumpukan angkutan barang di dalam kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Kondisi ini telah terjadi sejak Rabu (16/4/2025) malam dan meluas hingga Cilincing, Jakarta Utara. Pihak kepolisian telah melakukan berbagai upaya, termasuk contraflow dan pengalihan arus lalu lintas, namun belum berhasil mengurai kemacetan.

Lonjakan aktivitas bongkar muat di pelabuhan diduga menjadi penyebab utama penumpukan ini. Karena hari Jumat (18/4) adalah hari libur, Kamis menjadi hari terakhir pengangkutan barang, sehingga jumlah peti kemas yang diangkut meningkat drastis. Pada siang hari, tiga kapal besar telah bersandar dan melakukan aktivitas bongkar muat di pelabuhan, menambah beban kapasitas yang sudah berlebih.

"Ada 4.000 unit yang ada di kawasan ini dan ini jumlahnya di luar kapasitas," ujar AKP Martha.

Kemacetan di Jalan Yos Sudarso bukan hanya sekadar masalah lalu lintas, tetapi juga mencerminkan dampak langsung dari aktivitas pelabuhan terhadap kehidupan sehari-hari warga Jakarta Utara. Solusi jangka panjang yang komprehensif diperlukan untuk mengatasi masalah ini dan memastikan kelancaran arus barang serta kenyamanan masyarakat.