Kemacetan Parah Landa Kelapa Gading Akibat Aktivitas Bongkar Muat di Tanjung Priok
Kemacetan lalu lintas dilaporkan melumpuhkan kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Kamis (17/4/2025) malam. Kondisi ini diduga kuat sebagai dampak dari peningkatan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Sejumlah pengendara mengeluhkan waktu tempuh perjalanan yang membengkak secara signifikan akibat kemacetan tersebut.
Beberapa warga Kelapa Gading mengungkapkan pengalaman mereka terjebak dalam kemacetan parah. William, seorang pekerja yang hendak pulang dari Pluit menuju Pegangsaan Dua, mengaku terjebak selama sekitar satu jam. Dia menduga kemacetan disebabkan oleh proyek penggalian yang menyebabkan penyempitan jalan di kawasan Pegangsaan Dua.
"Saya dari kantor di Pluit mau ke rumah di Pegangsaan Dua. Kejebak macet mulai jam 6 sore dan kurang lebih satu jam," ujar William.
Pengguna jalan lain, Dina, juga mengalami hal serupa. Dina yang menggunakan jasa ojek online, harus menghabiskan waktu satu jam untuk perjalanan dari depan mal Kelapa Gading menuju rumahnya di kawasan Sukapura. Padahal, menurutnya, perjalanan tersebut biasanya hanya memakan waktu sekitar 10 menit. Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kemacetan tersebut.
"Biasanya 10 menit sampai, ini malah satu jam. Kurang tahu juga kenapa macetnya," kata Dina.
Anastasia, seorang pengendara sepeda motor, juga turut mengkonfirmasi kemacetan tersebut. Dia terjebak macet selama satu jam di ruas jalan Hibrida-Pegangsaan Dua. Anastasia menduga kemacetan disebabkan oleh dampak aktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Saya naik motor dan terjebak macet satu jam dari Hibrida-Pegangsaan Dua. Katanya sih imbas dari Pelabuhan Tanjung Priok," tuturnya.
Kemacetan ini tentu menimbulkan dampak negatif bagi warga Kelapa Gading. Selain membuang waktu dan tenaga, kemacetan juga berpotensi meningkatkan polusi udara dan stres bagi pengendara. Pihak terkait diharapkan dapat segera mencari solusi untuk mengatasi masalah kemacetan ini, terutama terkait dengan pengaturan lalu lintas di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok dan proyek-proyek pembangunan yang berpotensi menghambat arus lalu lintas.