Kemacetan Yos Sudarso Berdampak pada Pekerja: Pesanan Ojek Online Dibatalkan Berulang Kali

Kemacetan parah yang melanda Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, masih menjadi momok bagi para pekerja yang hendak pulang ke rumah. Kondisi ini memaksa warga untuk berjuang menembus kepadatan lalu lintas yang mengular.

Fitri, seorang pekerja berusia 33 tahun, menjadi salah satu korban kemacetan tersebut. Pengalamannya menggambarkan betapa sulitnya transportasi di tengah situasi seperti ini. Ia menceritakan bagaimana dirinya harus menunggu selama satu jam untuk mendapatkan pengemudi ojek online, namun pesanannya terus dibatalkan.

"Tidak ada pengemudi yang mau ambil orderan. Sudah satu jam saya menunggu di sini. Dapat, lalu dibatalkan, dapat lagi, dibatalkan lagi," ungkap Fitri kepada wartawan pada Kamis (17/4/2025).

Sebelumnya, Fitri berinisiatif untuk makan malam terlebih dahulu sebelum pulang, dengan harapan dapat menghindari kemacetan. Keputusan ini didasari oleh pantauannya di Google Maps, yang menunjukkan bahwa jalur yang akan dilaluinya berwarna merah, menandakan adanya kemacetan yang parah.

Rencananya, Fitri hendak pulang ke arah Kebon Bawang, Priok. Ia memulai perjalanannya dengan menuju Halte Boulevard Barat TransJakarta, dengan niat untuk transit ke arah rute Tanjung Priok di Halte Sunter Kelapa Gading, sebelum melanjutkan perjalanan ke Halte Plumpang.

Fitri kemudian menaiki TransJakarta Koridor 12 di Halte Boulevard Barat dan tiba di Halte Sunter Kelapa Gading pada pukul 19.18 WIB. Namun, setelah menunggu selama dua puluh menit, sekitar pukul 19.41 WIB, ia menerima informasi dari petugas bahwa koridor 10 rute PGC-Tanjung Priok hanya melayani hingga Halte Sunter Kelapa Gading. Informasi ini memaksanya untuk keluar dari halte dan mencoba memesan ojek online.

"Tidak ada TransJakarta ke Plumpang, semuanya hanya sampai Sunter Kelapa Gading. Kata petugas, arah Priok tutup sejak jam 11 siang," jelas Fitri.

Akibatnya, Fitri terpaksa bergabung dengan kerumunan warga lain yang juga menunggu ojek online di lokasi yang sama. Persaingan untuk mendapatkan pengemudi ojek online semakin ketat.

"Di sini susah sekali, banyak yang menunggu ojek online. Sudah banyak orang di pinggir jalan," tambahnya.

Setelah menunggu selama kurang lebih satu jam, akhirnya Fitri berhasil mendapatkan pengemudi ojek online sekitar pukul 20.40 WIB. Ia harus mengganti aplikasi untuk meningkatkan peluangnya. Pengemudi ojek online yang didapatkannya pun memilih untuk melewati jalur belakang guna menghindari kemacetan parah di Jalan Yos Sudarso.

Kemacetan parah ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pihak kepolisian telah melakukan berbagai upaya untuk mengurai kemacetan, termasuk contraflow dan pengalihan arus lalu lintas.

Kasat Lantas Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP Martha Catur, menjelaskan bahwa penumpukan angkutan barang di dalam kawasan Pelabuhan Tanjung Priok menjadi penyebab utama kemacetan panjang di Jalan Yos Sudarso hingga ke Cilincing, Jakarta Utara. Kemacetan ini telah terjadi sejak Rabu (16/4) malam.

"Penumpukan sudah terjadi sejak semalam, dan kami sudah melakukan sejumlah upaya, termasuk pengalihan hingga 'contraflow'," ujar Martha.