Program Makan Bergizi Gratis: Dongkrak Partisipasi, Kehadiran, dan Fokus Siswa

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) digadang-gadang memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Dedek Prayudi, mengungkapkan tiga manfaat utama program ini bagi siswa, yaitu peningkatan partisipasi sekolah, perbaikan tingkat kehadiran, dan peningkatan konsentrasi belajar. Tiga aspek ini, menurutnya, saling berkaitan dan berkontribusi pada peningkatan prestasi siswa secara keseluruhan.

Dedek Prayudi menyampaikan hal ini saat melakukan kunjungan ke Peternakan Dairy Nusa Indonesia di Sumedang, Jawa Barat, dan SD Negeri Pasir Kaliki Mandiri 1 Kota Cimahi. Kunjungan ini dilakukan untuk melihat secara langsung implementasi program MBG dan berinteraksi dengan para penerima manfaat.

Dari sudut pandang partisipasi, program MBG dinilai mampu menarik anak-anak yang sebelumnya tidak terdaftar di sekolah untuk mulai mengenyam pendidikan formal. Program ini meringankan beban orang tua dalam menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak mereka, karena sebagian kebutuhan nutrisi harian telah ditanggung oleh pemerintah. Setidaknya sepertiga dari kebutuhan nutrisi anak terpenuhi melalui program ini, mengingat anak-anak biasanya makan tiga kali sehari, dan satu kali makan telah disediakan oleh pemerintah.

Selanjutnya, dari sisi absensi, program MBG diharapkan dapat meningkatkan kehadiran siswa di sekolah. Menu makanan bergizi yang menarik menjadi motivasi bagi siswa untuk tidak absen dan mengikuti pelajaran dengan semangat. Contohnya, ada cerita tentang seorang siswa yang absen karena ketinggalan menu daging yang tidak setiap hari disajikan dalam program MBG. Kejadian ini memicu peningkatan kehadiran siswa karena mereka tidak ingin kehilangan kesempatan menikmati menu-menu menarik lainnya.

Sementara itu, manfaat program MBG dalam meningkatkan konsentrasi siswa masih dalam tahap evaluasi komprehensif. Namun, laporan awal setelah hampir satu tahun uji coba menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Guru-guru melaporkan bahwa siswa menjadi lebih fokus dalam belajar. Materi pelajaran yang sebelumnya membutuhkan penjelasan berulang-ulang kini dapat dipahami dengan lebih cepat dan mudah. Hal ini menunjukkan bahwa asupan gizi yang baik berperan penting dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa.

Dedek Prayudi berharap bahwa program MBG tidak hanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi sirkuler di dalam negeri. Dengan melibatkan petani lokal dan produsen makanan dalam negeri, program ini dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.