Kemacetan Yos Sudarso Akibatkan Penumpang Terlantar, Ojek Online Jadi Penyelamat
Kemacetan kronis di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, terus menjadi momok bagi para pekerja yang hendak kembali ke rumah. Kondisi lalu lintas yang tersendat parah, terutama pada jam pulang kerja, membuat banyak orang harus berjuang keras untuk mencapai tujuan mereka.
Salah satu korban dari kemacetan ini adalah Fitri, seorang pekerja berusia 33 tahun yang harus mengalami pengalaman kurang menyenangkan saat hendak pulang ke Kebon Bawang, Priok. Setelah berupaya memesan ojek online selama satu jam tanpa hasil, Fitri akhirnya berhasil mendapatkan tumpangan setelah mengganti aplikasi.
"Tidak ada yang (driver) yang ngambil. Sudah satu jam saya di sini. Dapat terus di-cancel, dapat lagi di-cancel," ungkap Fitri, menggambarkan betapa sulitnya mendapatkan ojek online di tengah kemacetan parah.
Sebelumnya, Fitri memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu sebelum pulang, menyadari potensi kemacetan yang mungkin terjadi. Prediksinya terbukti benar, dengan Google Maps menunjukkan jalur yang berwarna merah, menandakan adanya kemacetan parah.
Perjalanan Fitri dimulai dengan menaiki TransJakarta Koridor 12 dari Halte Boulevard Barat. Ia berencana transit di Halte Sunter Kelapa Gading untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Halte Plumpang. Namun, setibanya di Halte Sunter Kelapa Gading sekitar pukul 19.18 WIB, Fitri menerima informasi bahwa Koridor 10 rute PGC-Tanjung Priok hanya beroperasi hingga halte tersebut. Pilihan transportasi umum yang terbatas memaksa Fitri untuk mencari alternatif lain.
"Nggak ada TransJakarta ke Plumpang, semuanya sampai Sunter Kelapa Gading. Kata petugas yang arah Priok tutup sejak jam 11 siang," jelas Fitri.
Dengan harapan bisa segera sampai rumah, Fitri mencoba memesan ojek online. Namun, usahanya tidak semudah yang dibayangkan. Banyak warga lain juga mengalami nasib serupa, menunggu di pinggir jalan dengan harapan mendapatkan ojek online.
"Di sini susah, banyak yang nunggu ojol. Sudah banyak orang di pinggir jalan," kata Fitri.
Setelah menunggu selama kurang lebih satu jam, Fitri akhirnya berhasil mendapatkan pengemudi ojek online sekitar pukul 20.40 WIB. Ia terpaksa memilih rute alternatif melalui jalan belakang untuk menghindari kemacetan parah di Jalan Yos Sudarso.
Kemacetan parah di Jalan Yos Sudarso disebabkan oleh peningkatan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Pihak kepolisian telah melakukan berbagai upaya untuk mengurai kemacetan, termasuk contraflow dan pengalihan arus lalu lintas.
Menurut Kasat Lantas Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP Martha Catur, penumpukan angkutan barang di dalam kawasan pelabuhan menjadi penyebab utama kemacetan panjang yang terjadi sejak Rabu (16/4) malam. Dampaknya terasa hingga Jalan Yos Sudarso dan Cilincing, Jakarta Utara.
"Penumpukan sudah terjadi sejak semalam, dan kami sudah melakukan sejumlah upaya, termasuk pengalihan hingga 'contraflow'," ujar Martha.
Kisah Fitri menjadi gambaran nyata betapa kemacetan di Jakarta, khususnya di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok, dapat mengganggu aktivitas dan kenyamanan warga. Solusi yang komprehensif dan berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini agar tidak terus berlarut-larut.