IMF Soroti Eskalasi Ketegangan Perdagangan Global, Optimistis Hindari Resesi
IMF Waspadai Ketegangan Perdagangan, Yakin Ekonomi Global Bertahan
Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang menyoroti peningkatan tajam dalam ketidakpastian yang disebabkan oleh tarif perdagangan antar negara. Meskipun mengakui adanya gejolak pasar saham dan potensi erosi kepercayaan di antara mitra dagang, IMF tetap optimis bahwa dunia dapat menghindari resesi global.
Laporan terbaru IMF mencatat bahwa harga saham global mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya ketegangan perdagangan. Hal ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap dampak negatif dari kebijakan perdagangan proteksionis terhadap pertumbuhan ekonomi global. Meskipun demikian, IMF menegaskan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang baru akan mencakup penurunan harga yang signifikan, tetapi tidak akan mengarah pada resesi.
Pernyataan IMF ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran global terhadap dampak kebijakan perdagangan yang diterapkan oleh beberapa negara. Keputusan sebuah negara besar seperti Amerika Serikat untuk memberlakukan tarif baru telah memicu reaksi pasar yang negatif, dengan indeks saham utama seperti FTSE 100 di Inggris mengalami penurunan yang signifikan. Banyak perusahaan menunda belanja modal dan investasi karena ketidakpastian ekonomi yang meningkat.
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) juga telah memperingatkan bahwa volume perdagangan internasional kemungkinan akan menurun tahun ini sebagai akibat dari efek berantai dari tarif yang diberlakukan oleh Amerika Serikat. Bank Sentral Inggris (Bank of England) juga menyampaikan kekhawatiran serupa, dengan menyatakan bahwa ketegangan perdagangan global meningkatkan risiko terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan dunia. Bahkan, Bank Sentral Eropa (ECB) telah menurunkan suku bunga utamanya sebagai respons terhadap tekanan dari pasar dan ketegangan perdagangan yang semakin terasa.
Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, menyerukan kepada semua negara untuk bersikap tenang dan bijaksana dalam menghadapi ketidakpastian global. Ia menekankan bahwa ekonomi dunia yang lebih seimbang dan tangguh masih dapat dicapai jika semua negara bekerja sama untuk mengatasi tantangan yang ada.
Georgieva juga meminta semua negara untuk meningkatkan upaya untuk menertibkan diri mereka sendiri. Ia merekomendasikan agar negara-negara Uni Eropa menghapus berbagai pembatasan internal dalam sektor jasa dan memperkuat integrasi pasar tunggal mereka. Ia juga menyoroti perlunya China untuk memperkuat perlindungan sosial agar masyarakat tidak merasa perlu menabung berlebihan demi berjaga-jaga. Sementara itu, Amerika Serikat didesak untuk menurunkan utang pemerintahnya.
Secara keseluruhan, IMF mengakui adanya risiko yang terkait dengan ketegangan perdagangan global, tetapi tetap yakin bahwa dunia dapat menghindari resesi jika semua negara mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi tantangan yang ada dan bekerja sama untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.