Mengapa Jepang Tetap Jadi Magnet Utama Program Magang SMK di Indonesia?

markdown Jepang masih menjadi destinasi utama bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia yang ingin mengikuti program magang di luar negeri. Fenomena ini diungkapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli saat melepas 1.500 lulusan SMK untuk program magang di Jepang dan Jerman, yang diselenggarakan di SMKS Mitra Industri, Cikarang, Jawa Barat.

"Jepang masih menjadi pilihan terbanyak, namun Jerman juga mulai diminati. Selain itu, ada juga Australia, Mongolia, dan Korea," ungkap Yassierli, menandakan bahwa minat terhadap negara lain mulai tumbuh, meskipun Jepang tetap mendominasi.

Ketua Yayasan Mitra Industri Mandiri General Manager PT MMID, H Darwoto SE, yang menaungi SMKS Mitra Industri, mengamini hal tersebut. Menurutnya, Jepang adalah negara yang paling banyak dipilih oleh siswa SMK tersebut untuk program magang.

Darwoto menjelaskan bahwa sekolahnya secara proaktif memberikan informasi kepada siswa sejak awal mengenai program magang di Jepang. "Kami mengundang pihak-pihak terkait untuk memberikan gambaran tentang kehidupan dan pengalaman magang di Jepang," ujarnya.

Program magang di Jepang dikenal dengan nama Jisshusei, dengan durasi antara satu hingga tiga tahun. Program ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk belajar dan mengembangkan keterampilan di berbagai bidang industri.

Salah satu alasan utama mengapa Jepang begitu populer adalah tingkat gaji yang relatif tinggi. Darwoto mengungkapkan bahwa gaji pemagang di Jepang hanya berselisih sekitar 10% dari gaji pekerja tetap.

"Di Jepang, gaji bisa mencapai sekitar Rp 18 juta per bulan. Selain itu, tempat tinggal juga disediakan secara gratis. Bahkan, setelah lima tahun bekerja, pekerja migran dapat membawa keluarganya ke Jepang," jelas Darwoto.

Faktor lain yang membuat Jepang menarik adalah hubungan baik antara pemilik perusahaan dan karyawan. Pemilik perusahaan di Jepang cenderung lebih dekat dan menghargai karyawan mereka.

"Mereka memberikan buku dan kesempatan belajar, serta sabar mengajari karyawan berbahasa Jepang. Banyak yang pulang dengan kemampuan bahasa Jepang yang meningkat pesat, bahkan membuka kursus bahasa Jepang setelahnya," kata Darwoto.

Beberapa bidang pekerjaan yang banyak diminati oleh pekerja migran di Jepang antara lain:

  • Manufaktur
  • Otomotif (pemeliharaan)
  • Pertanian
  • Jasa Kebersihan
  • Penanganan Bandara (ground handling)

Jepang menawarkan kombinasi antara peluang karir, gaji yang menarik, lingkungan kerja yang suportif, dan kesempatan untuk mengembangkan diri, menjadikannya destinasi ideal bagi lulusan SMK Indonesia yang ingin meraih pengalaman internasional.