Panduan Ziarah Makam Nabi Muhammad SAW bagi Wanita Haid: Hukum dan Tata Cara
Ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW di Madinah merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Masjid Nabawi, tempat makam Rasulullah berada, selalu ramai dikunjungi oleh jamaah haji dan umroh dari seluruh dunia. Selain makam Nabi, Raudhah, sebuah area istimewa di dalam Masjid Nabawi yang terletak antara mimbar dan makam Nabi, juga menjadi tujuan utama para peziarah.
Namun, seringkali muncul pertanyaan, bagaimana jika seorang wanita muslimah sedang dalam kondisi haid ketika ingin berziarah ke makam Nabi atau mengunjungi Raudhah? Apakah diperbolehkan?
Hukum Ziarah bagi Wanita Haid
Mengenai hukum ziarah kubur bagi wanita haid, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama dari berbagai mazhab:
- Mazhab Maliki: Secara tegas melarang wanita haid untuk masuk atau berdiam diri di dalam masjid, kecuali dalam kondisi darurat seperti menghindari bahaya atau kezaliman.
- Mazhab Hanafi dan Syafi'i: Membolehkan wanita haid untuk masuk dan berjalan di dalam masjid, asalkan darah haid tidak mengotori lantai masjid. Dengan demikian, menurut kedua mazhab ini, wanita haid diperbolehkan untuk berziarah ke makam Nabi dan Raudhah yang berada di dalam Masjid Nabawi, asalkan menjaga kebersihan.
- Mazhab Hambali: Memperbolehkan wanita haid untuk berjalan di dalam masjid selama darah tidak menetes dan tidak mengotori masjid. Namun, mereka tidak diperbolehkan untuk berdiam diri di dalam masjid. Jika darah haid telah berhenti, maka wanita tersebut diperbolehkan untuk berdiam diri di dalam masjid.
- Pendapat Lain: Imam Ahmad, al-Muzani, dan Ibnu al-Mundzir berpendapat bahwa orang muslim, termasuk wanita haid, tidak najis. Oleh karena itu, mereka diperbolehkan untuk berjalan maupun berdiam diri di dalam masjid.
Tata Cara Ziarah Makam Nabi Muhammad SAW
Berikut adalah tata cara ziarah ke makam Rasulullah SAW yang dianjurkan:
-
Bersholawat dan Membaca Doa:
-
Dianjurkan membaca doa berikut:
اللَّهُمَّ افْتَحْ عَلَيَّ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَارْزُقْنِي فِي زِيَارَةِ قَبْرِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا رَزَقْتَهُ أَوْلِيَاءَكَ وَأَهْلَ طَاعَتِكَ وَاغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِيْ يَا خَيْرَ مَسْؤُوْلِ
(Allahummaftah 'alayya abwaaba rahmatika war zuqnii fii ziyaarati qabri nabiyyika shallallahu 'alaihi wasallam, maa razaqtahu auliyaaka wa ahla thaa'atika waghfir lii war ham nii yaa khaira masuul.)
*Artinya: "Ya Allah, bukalah atasku rahmat-Mu, anugerah rezeki-Mu dalam ziarah makam Nabi-Mu SAW seperti apa yang Engkau berikan kepada kekasih-kekasih-Mu dan orang-orang yang taat kepada-Mu, dan ampunilah aku, rahmatilah aku wahai sebaik-baik tempat meminta."
-
-
Membaca Doa Masuk Masjid:
-
Saat memasuki Masjid Nabawi, bacalah doa berikut:
أَعُوْذُ بِاللهِ العَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
(A'udzu billahil-'azhimi wa bi wajhihil-karimi wa sulthanihil-qadimi minasy-syaithani ar-rajimi, bismillahi walhamdulillaahi. Allahumma shalli wa sallim 'ala sayyidina Muhammadin wa ala ali sayyidina muhammadin. Allahummaghfir li dzunubi waftahli abwaba rahmatika.)
*Artinya: "Hamba berlindung kepada Allah yang Maha Agung, kepada wajah-Nya yang Mulia, dan kepada kekuasaan-Nya yang Mahadahulu, dari setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah; ya Allah, curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad beserta keluarga Beliau. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa hamba dan bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu untuk hamba." * Kemudian, laksanakan salat Tahiyatul Masjid.
-
-
Memberi Salam di Makam Nabi Muhammad SAW:
-
Ucapkan salam berikut:
السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا خِيْرَةَ اللهِ مِنْ خَلْقِهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا حَبِيْبَ اللهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدَ المُرْسَلِيْنَ وَخَاتَمَ النَّبِيِّيْنَ، السَّلَامُ عَلَيْكَ وَعَلَى آلِكَ وَأَصْحَابِكَ وَأَهْلِ بَيْتِكَ وَعَلَى النَّبِيِّيْنَ وَسَائِرِ الصَّالِحِيْنَ: أَشْهَدُ أَنَّكَ بَلَّغْتَ الرِّسَالَةَ، وَأَدَّيْتَ الأَمَانَةَ، وَنَصَحْتَ الأُمَّةَ، فَجَزَاكَ اللهُ عَنَّا أَفْضَلَ مَا جَزَى رَسُوْلًا عَنْ أُمَّتِهِ
(Assalamu'alaika yaa rasulallahi, assalamu'alaika yaa khiiratal laahi min khalqih, assalamu'alaika yaa habiiballahi, assalamu'alaika yaa sayyidil mursaliina wa khaataman nabiyyin, assalamu'alaika wa 'alaa aalika wa ashabika wa ahli baitika wa 'alan nabiyyina wa saa irish shaalihiin, asyhadu annaka ballaghtar risaalata wa addaytal amaanata, wa nashahtal ummata, fa jazaakallahu 'annaa afdhola maa jazaa rasuulan 'an ummatihi.)
*Artinya: "Semoga keselamatan untukmu wahai Rasulullah, semoga keselamatan untukmu wahai orang yang terpilih Allah dari makhluk-Nya, semoga keselamatan untukmu wahai kekasih Allah, semoga keselamatan untukmu wahai penghulu para utusan dan penutup kenabian, semoga keselamatan untukmu dan keluargamu, sahabat-sahabatmu, ahlul bait, para nabi dan orang-orang saleh, aku bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan risalah, dan mengemban amanah dan menasihati umat, semoga Allah membalas dari kami keutamaan yang disampaikan Rasulullah kepada umatnya."
-
-
Sampaikan Salam Jika Ada Seseorang yang Berwasiat:
-
Jika ada yang berwasiat, sampaikan salam dengan membaca:
السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ مِنْ فُلَانٍ مِنْ فُلَانٍ
(Assalamu'alaika yaa rasulullahi min fulan bin fulan)
*Artinya: "Semoga keselamatan kepadamu wahai Rasulullah, salam dari fulan bin fulan."
-
-
Mengucap Salam Kepada Sahabat:
- Berikan salam kepada makam Abu Bakar dan Umar bin Khattab yang berada dekat dengan makam Nabi.
- Kemudian, kembali menghadap makam Nabi, bertawasul, memohon syafaat, dan berdoa untuk diri sendiri, keluarga, sahabat, dan seluruh umat Islam.
-
Mendatangi Raudhah:
- Kunjungi Raudhah, perbanyak doa, pujian kepada Allah, tasbih, takbir, dan sholawat.
-
Salat Sunnah Sebelum Meninggalkan Madinah:
- Lakukan salat sunnah dua rakaat sebelum meninggalkan Madinah.
-
Panjatkan doa berikut:
اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ هَذَا آخِرَ الْعَهْدِ بِحَرَمِ رَسُولِكَ، وَيَسِّرْلِي العَوْدَ إِلَى الْحَرَمَيْنِ سَبِيْلاً سَهْلَةً بِمَتِكَ وَفَضْلِكَ وَارْزُقْنِيَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَرُدَّنَا سَالِمِيْنَ غَانِمِيْنَ إِلَى أَوْطَانِنَا آمِنِيْنَ
(Allahumma laa taj'al haadhaa aakhiral 'ahdi biharami rasulika, wa yassirli 'auda ilal haramaini sabiilan sahlatan bimannika wa fadlika war zuqnial 'afwa wal 'aafiyata fid dunyaa wal aakhirati wa ruddanaa saalimiina ghaanimiina ilaa authaninaa aamiin.)
*Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan ini adalah tahun terakhir (aku) di tanah haram rasul-Mu, permudahkanlah aku untuk kembali ke Haramaian dengan mudah karena nikmat dan keutamaan, anugerahkanlah aku pemaafan di dunia dan akhirat, dan kembalikan kami dengan selamat sentosa dan mendapatkan pahala ke negeri kami, amiin."
Dengan memahami hukum dan tata cara yang benar, diharapkan ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW dan Raudhah dapat menjadi ibadah yang khusyuk dan membawa berkah.