BGN Perketat Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis, Sanksi Menanti Mitra Nakal

Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah tegas dengan memperketat pengawasan terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini dilakukan menyusul adanya indikasi penyelewengan dana yang melibatkan salah satu yayasan mitra dalam program tersebut.

Sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas, BGN tidak segan menjatuhkan sanksi tegas, mulai dari teguran tertulis hingga sanksi administratif yang lebih berat, kepada yayasan atau mitra yang terbukti tidak sejalan dengan visi dan misi Program MBG. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa tindakan ini merupakan upaya untuk memastikan dana yang dialokasikan untuk program ini benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Kami tidak akan mentolerir segala bentuk penyimpangan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis. Dana yang ada harus digunakan sepenuhnya untuk memberikan makanan bergizi kepada anak-anak Indonesia," tegas Dadan.

Kasus dugaan penyelewengan dana di Kalibata menjadi pelajaran berharga bagi BGN. Dadan mengakui bahwa perjanjian kerja sama dengan yayasan terkait memang terjalin sebelum mekanisme pengawasan BGN dirumuskan secara detail. Namun, ia memastikan bahwa ke depannya, seluruh bentuk kemitraan akan diawasi secara lebih ketat.

Untuk memperkuat proses identifikasi mitra, BGN akan meminta data diri yang lebih lengkap sejak awal kerja sama. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir risiko terjadinya penyimpangan di kemudian hari. Selain itu, BGN juga akan menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta lembaga audit independen untuk melakukan pemeriksaan rutin.

"Kami akan secara rutin meminta BPKP dan lembaga audit independen untuk melakukan pemeriksaan. Hal ini penting untuk melakukan deteksi dini terhadap potensi penyimpangan," jelas Dadan.

Selain langkah-langkah di atas, BGN juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem kemitraan MBG dan memperbaiki tata kelola program secara keseluruhan. Penggunaan virtual account sebagai rekening bersama juga menjadi salah satu bentuk pengawasan ketat yang diterapkan oleh BGN.

"Penggunaan virtual account ini memungkinkan kami untuk memantau setiap transaksi yang terjadi dalam program ini," kata Dadan.

BGN juga menetapkan biaya berbasis at cost untuk bahan baku maupun operasional, disertai dengan referensi harga yang umum berlaku. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya mark up harga yang dapat merugikan program MBG.

Sebelumnya, mitra dapur MBG di Kalibata mengalami kerugian yang signifikan akibat dugaan penggelapan dana oleh yayasan berinisial MBN. Mitra tersebut telah memasok puluhan ribu porsi makanan bergizi gratis, namun haknya belum dibayarkan oleh yayasan MBN. Kasus ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian dan sedang dalam proses penyelidikan.

Daftar langkah-langkah yang akan dilakukan BGN:

  • Memperketat pengawasan terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis.
  • Menjatuhkan sanksi tegas kepada mitra yang melanggar aturan.
  • Memperkuat proses identifikasi mitra.
  • Melibatkan BPKP dan lembaga audit independen untuk melakukan pemeriksaan rutin.
  • Mengevaluasi sistem kemitraan MBG dan memperbaiki tata kelola program.
  • Memantau transaksi melalui virtual account.
  • Menetapkan biaya berbasis at cost dengan referensi harga yang berlaku.