PHK Massal Guncang Industri Sepatu Tangerang: 3.500 Pekerja PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh Terkena Dampak

PHK Massal di Industri Sepatu Tangerang: Ribuan Pekerja Kehilangan Mata Pencaharian

Industri alas kaki di Indonesia kembali menghadapi gelombang PHK besar-besaran. Dua perusahaan sepatu ternama di Kabupaten Tangerang, PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh, telah memberhentikan sebanyak 3.500 karyawannya. PHK massal ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak sosial ekonomi yang signifikan bagi para pekerja dan keluarga mereka, sekaligus menjadi indikator potensi krisis di sektor manufaktur. Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) melaporkan bahwa sebagian besar pekerja yang terkena PHK merupakan anggota serikat pekerja mereka, dan saat ini tengah berupaya untuk memastikan hak-hak buruh terpenuhi, termasuk upaya pencarian lapangan kerja baru. Pemerintah pun didesak untuk segera mengambil langkah konkret guna mengatasi permasalahan ini.

Ancaman Resesi Global dan Penurunan Pesanan Menjadi Pemicu Utama

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, Septo Kalnadi, penurunan pesanan dari merek-merek internasional menjadi penyebab utama PHK tersebut. PT Adis Dimension Footwear telah memberhentikan 1.500 karyawannya, sementara PT Victory Ching Luh tengah dalam proses PHK terhadap 2.000 pekerja. Kedua perusahaan ini diketahui sebagai pemasok sepatu untuk merek-merek ternama dunia seperti Nike, Adidas, Reebok, Mizuno, dan FootJoy. Penurunan permintaan global, yang diduga dipicu oleh ancaman resesi ekonomi, telah memaksa kedua perusahaan untuk mengurangi volume produksi secara drastis, sehingga berujung pada keputusan sulit melakukan PHK massal. Septo Kalnadi menekankan bahwa kurangnya pesanan dari pemegang merek merupakan faktor penentu dalam keputusan ini.

Profil Perusahaan dan Dampak PHK

PT Adis Dimension Footwear, yang telah beroperasi selama lebih dari 35 tahun, merupakan pabrik alas kaki premium yang berlokasi di lahan seluas 23 hektar di Balaraja, Tangerang. Perusahaan ini dikenal sebagai salah satu basis produksi sepatu Nike di dunia, dengan kapasitas produksi mencapai 12 juta pasang sepatu Nike per tahun pada tahun 2015. Sementara itu, PT Victory Ching Luh, perusahaan patungan asal Taiwan, memiliki dua pabrik di Indonesia dan telah beroperasi sejak tahun 2007, memproduksi sepatu untuk berbagai merek internasional. PHK massal di kedua perusahaan ini bukan hanya berdampak pada ribuan pekerja yang kehilangan mata pencaharian, tetapi juga berpotensi mengganggu rantai pasokan global dan menunjukkan kelemahan dalam ketahanan industri dalam negeri terhadap fluktuasi ekonomi global.

Tuntutan Pemerintah untuk Intervensi dan Solusi Jangka Panjang

KSPSI mendesak pemerintah untuk membentuk satuan tugas khusus lintas kementerian guna menangani masalah PHK massal yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia. Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI, menyatakan bahwa permasalahan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Ketenagakerjaan, tetapi membutuhkan solusi komprehensif dari berbagai pihak terkait. KSPSI menekankan perlunya intervensi pemerintah untuk membantu para pekerja yang terkena PHK mendapatkan hak-haknya dan juga program pelatihan serta penempatan kerja baru. Peristiwa ini menyoroti pentingnya diversifikasi pasar ekspor dan peningkatan daya saing industri dalam negeri agar tidak terlalu bergantung pada pasar luar negeri yang rentan terhadap perubahan ekonomi global. Langkah-langkah strategis diperlukan untuk melindungi pekerja dan memperkuat ketahanan industri dalam negeri menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

  • Langkah-langkah KSPSI: Memastikan hak-hak buruh terpenuhi, dan mencarikan peluang kerja baru.
  • Langkah yang diharapkan dari pemerintah: Pembentukan Satuan Tugas Khusus PHK lintas kementerian, solusi komprehensif, dan bantuan bagi pekerja terdampak.