Arus Lalu Lintas di Jalan Yos Sudarso Menuju Tanjung Priok Kembali Normal Pasca Kepadatan
Setelah mengalami kepadatan yang signifikan, arus lalu lintas di Jalan Yos Sudarso yang mengarah ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dilaporkan kembali normal pada Jumat (18/4/2025) siang.
Sebelumnya, kemacetan parah terjadi akibat volume kendaraan yang tinggi, terutama truk kontainer yang mengantre untuk proses bongkar muat di pelabuhan. Kondisi ini diperparah dengan aktivitas bongkar muat yang meningkat pasca-pembatasan operasional angkutan Lebaran.
Pada pukul 11.45 WIB, pantauan di lokasi menunjukkan bahwa arus kendaraan sudah lancar dan cenderung lengang. Truk-truk kontainer yang sebelumnya mengular kini dapat melintas dengan leluasa. Kendaraan pribadi dan sepeda motor juga dapat melaju tanpa hambatan yang berarti.
Beberapa petugas lalu lintas terlihat berjaga di persimpangan untuk memastikan kelancaran dan ketertiban arus kendaraan. Kehadiran mereka membantu mengurai potensi kemacetan dan memastikan pengguna jalan dapat melintas dengan aman.
Kondisi ini sangat berbeda dengan situasi pada pagi hari, ketika antrean kendaraan berhenti total akibat padatnya aktivitas bongkar muat di wilayah pelabuhan. Kemacetan tidak hanya terjadi di Jalan Yos Sudarso, tetapi juga berdampak pada Jalan Tol Wiyoto Wiyono. Namun, kepadatan lalu lintas di jalan tol tersebut juga telah terurai.
Sebelumnya, pada pukul 09.05 WIB, kepadatan arus lalu lintas mulai terlihat sejak memasuki wilayah Kelurahan Sungai Bambu hingga menjelang gerbang masuk Pelabuhan Tanjung Priok. Volume kendaraan sangat padat, didominasi oleh truk-truk kontainer yang antre untuk melakukan aktivitas bongkar muat di pelabuhan. Arus kendaraan bergerak lambat, bahkan kerap kali terhenti total.
Kemacetan ini tidak hanya disebabkan oleh truk kontainer. Mobil pribadi dan sepeda motor turut memadati ruas jalan. Para pemotor yang tidak sabar bahkan nekat melintas di trotoar demi mempercepat perjalanan. Sementara itu, pengendara roda dua yang tetap berada di jalur arteri pun mencoba mencari celah sekecil apa pun untuk menyelinap di antara kendaraan besar. Klakson panjang yang bersahut-sahutan menjadi pemandangan dan suara yang tak terhindarkan di tengah kemacetan tersebut.
Menurut Executive General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri, kemacetan terjadi karena padatnya kendaraan di sekitar pelabuhan dan meningkatnya aktivitas bongkar muat. Aktivitas bongkar muat meningkat karena proses penerimaan dan pengiriman barang di terminal dilakukan secara bersamaan pasca-pembatasan operasional angkutan Lebaran. Ditambah lagi, perusahaan mengejar waktu sebelum libur panjang yang jatuh pada Jumat (18/4/2024) hingga Minggu (20/4/2025).
Dengan terurainya kemacetan, diharapkan aktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya dapat kembali berjalan normal. Pengguna jalan juga diimbau untuk tetap berhati-hati dan mematuhi rambu lalu lintas demi keselamatan bersama.