AC Milan Terpuruk: Kekalahan dari Lazio Menimbulkan Kecemasan di Ruang Ganti
AC Milan Terpuruk: Kekalahan dari Lazio Menimbuli Kecemasan di Ruang Ganti
Kekalahan 1-2 AC Milan atas Lazio di San Siro pada Senin dini hari (3 Maret 2025) telah menimbulkan gelombang kekecewaan yang dalam di tubuh tim, menghasilkan suasana suram yang menyelimuti ruang ganti Rossoneri. Hasil ini melanjutkan tren negatif Milan dan semakin mempersulit perjuangan mereka untuk mengamankan tempat di Liga Champions musim depan. Pertandingan yang awalnya diharap menjadi momentum kebangkitan setelah dua kekalahan beruntun di Serie A justru berakhir dengan kekalahan pahit.
Sejak menit awal, Milan tampak kesulitan menghadapi serangan Lazio. Mattia Zaccagni berhasil membobol gawang Milan sebelum babak pertama usai, menciptakan defisit yang sulit dikejar Rossoneri. Situasi semakin memburuk ketika bek Starhinja Pavlovic menerima kartu merah setelah melakukan pelanggaran keras terhadap Gustav Isaksen. Bermain dengan 10 pemain sejak pertengahan babak kedua, Milan dipaksa berjuang lebih keras. Meskipun Samuel Chukwueze berhasil mencetak gol penyama kedudukan di menit-menit akhir, pelanggaran Mike Maignan di kotak penalti memberikan Lazio kesempatan untuk mencetak gol kemenangan melalui eksekusi penalti Pedro Rodriguez.
Kekalahan ini membuat Milan tertahan di peringkat sembilan klasemen Serie A, tertinggal sembilan poin dari Lazio yang berada di zona Liga Champions. Situasi ini membuat para pemain dan staf pelatih berada di bawah tekanan besar. Bek tengah Matteo Gabbia, dalam wawancaranya dengan Football-Italia, menggambarkan suasana ruang ganti sebagai 'suram' dan 'sulit untuk dibicarakan'. Ia mengakui adanya kekecewaan yang mendalam, tetapi menekankan pentingnya kebersamaan dan kerja keras untuk membalikkan keadaan.
"Sudah pasti suram," ungkap Gabbia. "Bahkan sulit untuk membicarakan soal ini, situasinya tidak positif dan sulit menemukan respons. Ada kepahitan, tapi kami harus berusaha memulai lagi dari awal. Kelihatannya seperti klise, tapi kami harus memastikan bahwa kami mengakhiri musim dengan berbeda. Kemenangan memang belum juga tiba, dan kami harus berusaha agar terus kompak, mengakhiri musim ini dengan rasa bangga." Ungkapan Gabbia mencerminkan perasaan keseluruhan tim yang sedang berjuang keras untuk keluar dari krisis.
Menatap sisa pertandingan musim ini, Milan masih memiliki peluang untuk memperbaiki posisi. Meskipun laga berikutnya melawan Lecce, tim papan bawah, akan menjadi kesempatan untuk meraih kemenangan, Rossoneri masih dihadapkan pada sejumlah laga berat melawan tim-tim kuat seperti Napoli, Fiorentina, dan AS Roma. Tantangan besar menanti Milan untuk bangkit dari keterpurukan dan mengamankan tempat di kompetisi Eropa musim depan. Perjalanan menuju kebangkitan ini membutuhkan kerja keras, kesolidan tim, dan strategi yang tepat dari pelatih Sergio Conceicao.
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Kekalahan dari Lazio memperpanjang tren negatif AC Milan.
- Kartu merah Starhinja Pavlovic memperburuk situasi Milan.
- Suasana ruang ganti AC Milan digambarkan sebagai 'suram' oleh Matteo Gabbia.
- Milan masih memiliki 11 pertandingan tersisa untuk memperbaiki posisi klasemen.
- Milan akan menghadapi laga-laga berat melawan tim-tim papan atas di sisa musim ini.