Kemenag Optimalkan Cita Rasa Nusantara untuk Konsumsi Jemaah Haji di Tanah Suci
Kementerian Agama (Kemenag) mengambil langkah strategis untuk memastikan cita rasa makanan yang disajikan kepada jemaah haji Indonesia selama berada di Arab Saudi tetap terjaga dan familiar dengan lidah Nusantara. Upaya ini diwujudkan dengan mendatangkan langsung berbagai bumbu dan bahan masakan dari Indonesia.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Muchlis Muhammad Hanafi, menyampaikan hal ini dalam acara Bimbingan Teknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2025 di Asrama Haji Jakarta. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari komitmen Kemenag untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia, termasuk dalam hal konsumsi.
"Kami memahami bahwa makanan yang familiar dengan cita rasa Indonesia akan memberikan kenyamanan dan energi bagi jemaah selama menjalankan ibadah haji," ujar Muchlis.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Kemenag telah merencanakan pengadaan sekitar 611 ton bumbu, di mana sebagian besar, yakni 475 ton, akan didatangkan langsung dari Indonesia dalam bentuk bumbu jadi atau pasta. Langkah ini diharapkan dapat menjaga kualitas dan cita rasa masakan yang disajikan kepada jemaah.
"Dengan mendatangkan bumbu dari Indonesia, kami dapat memastikan bahwa rasa makanan yang disajikan akan sesuai dengan selera jemaah haji Indonesia," tambahnya.
Selain itu, Kemenag juga berupaya untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam penyelenggaraan ibadah haji. Penggunaan produk-produk Indonesia, termasuk bumbu dan bahan makanan, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.
"Kami ingin memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia dengan menggunakan produk-produk dalam negeri dalam penyelenggaraan ibadah haji," kata Muchlis.
Selain bumbu, Kemenag juga menyiapkan sekitar 3 juta paket makanan siap saji yang didatangkan dari Indonesia. Secara keseluruhan, Kemenag menyiapkan 25.821.640 boks makanan untuk 203.320 jemaah haji reguler selama berada di Arab Saudi. Dengan demikian, setiap jemaah akan mendapatkan 127 kali makan selama di Saudi, dengan rincian:
- 84 kali makan di Makkah
- 27 kali makan di Madinah
- 15 kali makan dan satu kali snack saat berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Mengenai jadwal makan, sarapan akan disajikan maksimal pukul 09.00 waktu Saudi, makan siang maksimal pukul 16.00 waktu Saudi, dan makan malam maksimal pukul 21.00 waktu Saudi. Kemenag mengimbau jemaah untuk segera mengonsumsi makanan setelah diterima.
Kemenag juga telah menyiapkan makanan siap saji untuk jemaah saat akan berangkat ke Arafah. Hal ini bertujuan untuk memudahkan jemaah dalam mengonsumsi makanan setelah tiba di Arafah.
"Kami mengimbau kepada para jemaah untuk mengonsumsi makanan yang dibagikan saat berada di Arafah," pesan Muchlis.