Ascariasis Akibatkan Anak di Jember Sulit BAB, Dokter Ungkap Penyebab Konstipasi pada Anak
Kasus seorang anak berusia tiga tahun di Jember, Jawa Timur, yang mengalami kesulitan buang air besar (BAB) akibat infeksi cacing Ascariasis menjadi perhatian serius. Kondisi ini berujung pada tindakan operasi di RSD dr. Soebandi, di mana tim medis menemukan tiga mangkuk penuh cacing di dalam ususnya.
Dokter spesialis anak RSD dr. Soebandi, dr. Muhammad Ali Shodikin, menjelaskan bahwa konstipasi pada anak didefinisikan sebagai kondisi ketika frekuensi BAB kurang dari tiga kali seminggu, padahal seharusnya terjadi setiap hari. Menurutnya, terdapat dua kategori utama penyebab konstipasi pada anak, yaitu:
-
Penyebab Fungsional:
Penyebab fungsional adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan kebiasaan dan gaya hidup anak. Kondisi ini menyebabkan feses menjadi kering dan keras, sehingga sulit dikeluarkan.
- Siklus Nyeri: Feses yang keras menyebabkan rasa nyeri saat BAB. Akibatnya, anak menjadi takut untuk BAB, memperburuk konstipasi.
-
Stres Psikologis: Stres akibat perubahan lingkungan, seperti pindah rumah atau sekolah, pertengkaran orang tua, atau pergantian pengasuh, dapat memengaruhi kebiasaan BAB anak.
Penanganan untuk penyebab fungsional meliputi perbaikan situasi psikologis anak dan peningkatan asupan makanan berserat.
-
Penyebab Organik:
Penyebab organik adalah masalah medis yang mendasari konstipasi.
- Penyumbatan Usus: Sumbatan pada usus dapat menghalangi perjalanan feses menuju anus.
- Penyakit Hirschsprung: Kondisi ini terjadi ketika sebagian usus besar menyempit karena saraf tidak terbentuk sempurna, menghambat pergerakan feses.
- Gangguan Neurologis: Pendarahan atau gangguan pada otak dapat memengaruhi kontrol BAB dan menyebabkan konstipasi.
- Hipotiroidisme: Kekurangan hormon tiroksin dapat memperlambat pergerakan usus, menyebabkan BAB tidak lancar. Hormon tiroksin berperan penting dalam pergerakan usus.
Lebih lanjut, dokter Ali Shodikin menekankan pentingnya aktivitas fisik. Aktivitas seperti berdiri, duduk, berjalan, dan berlari membantu memicu pergerakan feses dalam usus. Kondisi anak berusia 3 tahun di Jember tersebut sebelumnya mengalami pembesaran perut, kesulitan BAB selama seminggu, sakit perut, sesak napas, dan muntah, sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit.