Pemulihan Pascabanjir Bekasi: Jembatan Kemang Pratama Diperbaiki, Layanan Publik Pulih

Pemulihan Pascabanjir Bekasi: Jembatan Kemang Pratama Diperbaiki, Layanan Publik Pulih

Bencana banjir besar yang melanda Kota Bekasi pada Selasa, 4 Maret 2025, telah mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang signifikan dan dampak luas bagi masyarakat. Ribuan warga terdampak, dengan 52.000 jiwa tercatat terdampak di wilayah Bekasi, meliputi 14 kecamatan di Kabupaten Bekasi dan tujuh kecamatan di Kota Bekasi (Jatiasih, Bekasi Selatan, Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bantar Gebang, Pondok Gede, dan Rawa Lumbu). Kerusakan paling parah terlihat pada Jembatan Kemang Pratama yang ambles akibat derasnya arus banjir. Kini, fokus utama pemerintah pusat dan daerah adalah pemulihan dan pencegahan kejadian serupa di masa depan.

Langkah cepat dilakukan untuk mengatasi dampak buruk banjir tersebut. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), langsung merespon dengan mengerahkan bantuan dari Satuan Zeni TNI Angkatan Darat. AHY menjelaskan, "Kami menyiapkan jembatan-jembatan darurat milik TNI AD, khususnya dari Satuan Zeni yang memiliki kemampuan konstruksi cepat untuk situasi darurat seperti ini." Sebanyak 100 personel TNI AD dikerahkan untuk membantu pembangunan jembatan darurat dan percepatan pemulihan infrastruktur lainnya. Selain bantuan darurat, Kementerian Pekerjaan Umum akan bertanggung jawab atas perbaikan permanen Jembatan Kemang Pratama.

Walikota Bekasi, Tri Adhianto, menambahkan bahwa Batalyon Zeni Tempur (Zipur) 11 ditugaskan untuk membangun jembatan bailey sebagai solusi sementara. "Zipur 11 akan membangun jembatan bailey," kata Tri Adhianto, yang berharap pembangunan jembatan bailey dapat segera diselesaikan agar akses warga tidak terhambat. Kerusakan Jembatan Kemang Pratama dinilai sangat parah, hingga tidak dapat dilalui sama sekali. "Amblesnya cukup dalam karena roboh, sehingga parah banget sampai enggak bisa dilewati," ungkap Tri Adhianto.

Di sisi lain, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, memastikan layanan dasar bagi warga terdampak telah dipulihkan. "Kami fokus listrik dan air. Untuk hari ini, listrik sudah menyala semua," ujar Suharyanto. BNPB juga telah mendistribusikan tangki-tangki air untuk memenuhi kebutuhan warga. Jumlah korban banjir juga dilaporkan telah menurun drastis, dari ribuan menjadi ratusan. "Korbannya sekarang tinggal ratusan, awalnya ribuan, sekarang sudah berkurang jauh," jelas Suharyanto.

Meskipun upaya pemulihan berjalan, masyarakat di kawasan terdampak berharap pemerintah tidak hanya fokus pada penanganan pascabencana, tetapi juga melakukan langkah-langkah preventif untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang. Perbaikan infrastruktur, peningkatan sistem drainase, dan pengelolaan tata ruang yang terintegrasi menjadi harapan utama agar kejadian ini tidak terulang kembali. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan sistem mitigasi bencana di wilayah Kota Bekasi dan sekitarnya.

Langkah-langkah Pemulihan:

  • Pengerahan 100 personel TNI AD untuk membantu penanganan bencana.
  • Pembangunan jembatan bailey oleh Batalyon Zeni Tempur 11.
  • Perbaikan permanen Jembatan Kemang Pratama oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
  • Pemulihan layanan listrik dan air oleh BNPB.
  • Distribusi tangki-tangki air oleh BNPB.