Marriott International Ekspansi di Indonesia: Fokus pada Generasi Z dan Destinasi Eksklusif

Marriott International: Strategi Ekspansi dan Adaptasi di Pasar Indonesia

Marriott International, raksasa perhotelan global, terus memperluas kehadirannya di Indonesia dengan membuka properti-properti baru yang strategis. Ekspansi ini tidak hanya berfokus pada kuantitas, tetapi juga pada adaptasi terhadap perubahan demografi dan preferensi wisatawan, khususnya generasi Z. Ramesh Jackson, Regional Vice President Marriott International untuk Indonesia & Malaysia, berbagi wawasan eksklusif mengenai strategi perusahaan di tengah dinamika pasar yang terus berkembang.

Menjangkau Generasi Z dan Pasar Multi-Generasi

Indonesia saat ini berada dalam era bonus demografi, di mana populasi usia produktif mendominasi. Hal ini membawa implikasi signifikan bagi industri pariwisata dan perhotelan. Marriott International menyadari pentingnya memahami dan mengakomodasi kebutuhan generasi Z, yang memiliki kebiasaan bepergian dan menginap yang berbeda dari generasi sebelumnya.

Jackson menjelaskan bahwa tren multi-generational travel semakin meningkat. Keluarga kini lebih sering bepergian bersama, sehingga permintaan akan kamar keluarga pun melonjak. Marriott merespons dengan menyediakan kamar-kamar yang lebih besar dan dilengkapi fasilitas tempat tidur susun atau kamar penghubung, memungkinkan orang tua dan anak-anak untuk tinggal berdekatan namun tetap memiliki privasi.

Survei yang dilakukan oleh Marriott Bonvoy, program loyalitas Marriott International, menunjukkan bahwa generasi Z masih memiliki loyalitas terhadap merek. Mereka menyukai kesederhanaan dan kemudahan dalam program perjalanan. Dengan tiga juta anggota Marriott Bonvoy di Indonesia, perusahaan memiliki basis pelanggan yang kuat dari berbagai generasi.

Merek-merek Marriott International mencakup berbagai segmen pasar, mulai dari Fairfield dan Moxy yang lebih terjangkau, hingga The St. Regis, Ritz-Carlton Reserve, dan Bulgari yang mewah. Hal ini memungkinkan Marriott untuk menjangkau generasi muda yang baru memulai karir mereka dan belum mampu menginap di hotel-hotel mewah, namun tetap dapat menikmati pengalaman menginap yang berkualitas.

Ekspansi Properti dan Destinasi Baru

Tahun ini, Marriott International berencana membuka tujuh hotel baru di Indonesia, menambah portofolio yang sudah mencakup 77 hotel. Dua di antaranya akan menjadi yang pertama di destinasi baru yang menarik:

  • The Westin Nirup Island Resort & Spa: Berlokasi di Pulau Nirup, sebuah pulau pribadi yang terletak di antara Batam dan Singapura, resor ini menargetkan wisatawan yang mencari pengalaman liburan eksklusif dan juga pasar MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions). Akses yang mudah dari Singapura, hanya 20-30 menit dengan feri, menjadikan Pulau Nirup sebagai destinasi yang menarik bagi wisatawan internasional. Setiap kamar di resor ini menawarkan pemandangan laut yang menawan.
  • Four Points by Sheraton Pontianak: Hotel ini akan menjadi properti Marriott International pertama di Pontianak, Kalimantan Barat. Pembukaan hotel ini menandakan komitmen Marriott untuk memperluas kehadirannya di seluruh Indonesia.

Selain kedua hotel tersebut, Marriott International juga akan membuka Four Points by Sheraton dan Fairfield by Marriott di Bekasi, Aloft Kebon Jeruk, Aloft Surabaya, dan Fairfield di Ngurah Rai, Bali. Pembukaan properti-properti baru ini dijadwalkan pada sekitar Oktober dan November.

Pulau Nirup: Destinasi Eksklusif untuk MICE dan Liburan

Pulau Nirup dipilih sebagai lokasi The Westin karena menawarkan pengalaman yang unik dan eksklusif. Sebagai satu-satunya hotel di pulau tersebut, resor ini menawarkan privasi dan ketenangan yang sulit ditemukan di destinasi lain. Konsepnya adalah resor lengkap dengan setiap kamar menghadap ke laut.

Marriott International menargetkan dua segmen pasar utama untuk Pulau Nirup: MICE dan liburan. Aksesibilitas dari Singapura menjadikan pulau ini sebagai lokasi yang ideal untuk acara-acara bisnis dan konferensi. Pada akhir pekan, resor ini diharapkan akan menarik wisatawan Singapura yang mencari liburan singkat yang mewah.

Efisiensi Anggaran Pemerintah dan Dampaknya pada Industri Perhotelan

Ramesh Jackson menyoroti dampak efisiensi anggaran pemerintah terhadap industri perhotelan di Indonesia. Kebijakan ini berdampak negatif terhadap banyak hotel dan pasar di seluruh Indonesia. Jackson berharap pemerintah dapat meninjau kembali kebijakan ini dan mencari solusi yang tidak merugikan industri perhotelan.