Perombakan Tim Komunikasi Istana: Prasetyo Hadi Menggantikan Hasan Nasbi sebagai Juru Bicara Presiden

Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah strategis dengan menunjuk Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, sebagai juru bicara kepresidenan. Penunjukan ini memicu spekulasi mengenai performa Kepala Kantor Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, dalam menjalankan tugas komunikasi publik.

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai bahwa keputusan Prabowo menunjuk Prasetyo Hadi sebagai juru bicara merupakan indikasi adanya evaluasi terhadap kinerja komunikasi yang selama ini dijalankan oleh PCO. Menurutnya, langkah ini merupakan upaya untuk memperbaiki dan memperkuat arus informasi dari pemerintah kepada masyarakat.

"Penunjukan ini bisa dilihat sebagai respons atas kekecewaan Presiden terhadap kinerja PCO yang dinilai belum memenuhi ekspektasi," ujar Adi.

Adi menyoroti beberapa insiden yang menjadi sorotan publik, yang mana kemudian diyakini menjadi dasar evaluasi kinerja PCO. Salah satunya adalah komentar Hasan Nasbi terkait dengan teror pengiriman kepala babi kepada jurnalis Tempo. Pernyataan yang dianggap meremehkan insiden tersebut menuai kritik tajam dari berbagai pihak.

"Alih-alih menunjukkan simpati dan dukungan kepada jurnalis yang menjadi korban teror, pernyataan PCO justru dianggap tidak sensitif dan memperkeruh suasana," jelas Adi.

Selain itu, Adi juga menyinggung aktivitas Hasan Nasbi di media sosial X yang dinilai kontroversial. Status yang mengkritik aksi demonstrasi terkait Revisi Undang-Undang TNI dianggap sebagai bentuk komunikasi yang kurang bijaksana dan provokatif.

Penunjukan Prasetyo Hadi sebagai juru bicara presiden dipandang sebagai langkah yang tepat, mengingat kedekatannya dengan Prabowo Subianto. Sebagai kader Partai Gerindra dan orang yang telah lama berada di lingkaran Prabowo, Prasetyo Hadi diharapkan mampu memahami visi dan misi presiden, serta mengkomunikasikannya secara efektif kepada publik.

"Prasetyo Hadi adalah orang yang memahami Prabowo dengan baik. Ia mampu menerjemahkan bahasa tubuh dan gestur presiden tanpa perlu menunggu penjelasan yang panjang lebar," kata Adi.

Dengan penunjukan Prasetyo Hadi, diharapkan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat dapat berjalan lebih baik dan menghindari kontroversi yang tidak perlu. Hal ini sejalan dengan upaya Prabowo Subianto untuk membangun pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Prasetyo Hadi sendiri menegaskan bahwa penunjukannya sebagai juru bicara presiden bertujuan untuk memperkuat komunikasi pemerintah yang dinilai belum optimal. Ia membantah bahwa penunjukan dirinya terkait dengan pernyataan kontroversial Hasan Nasbi, termasuk tanggapannya terhadap teror kepala babi kepada wartawan Tempo.

"Penunjukan ini semata-mata untuk memperkuat komunikasi pemerintah. Jika ada kekurangan, maka menjadi kewajiban kami untuk memperbaikinya," ujar Prasetyo Hadi.