Penggunaan Obat Pereda Nyeri Berlebihan, Ancaman Serius Bagi Kesehatan Ginjal

Masyarakat luas seringkali menjadikan obat pereda nyeri sebagai solusi instan untuk mengatasi rasa tidak nyaman pada tubuh. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan mengonsumsi obat-obatan ini secara berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan ginjal? Seorang pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mengingatkan masyarakat akan bahaya penggunaan obat pereda nyeri yang tidak terkontrol.

Prof. Zullies Ikawati, seorang Guru Besar Farmasi UGM, menjelaskan bahwa meskipun obat pereda nyeri atau analgesik memiliki manfaat dalam meredakan rasa sakit, penggunaannya harus tetap bijak dan sesuai dengan anjuran. Konsumsi jangka panjang, bahkan dalam dosis yang dianggap aman, dapat memicu masalah kesehatan pada ginjal.

"Penggunaan analgesik dalam jangka panjang, meskipun tidak berlebihan dan sesuai dosis, tetap memiliki potensi efek samping. Terutama jika digunakan terus menerus tanpa pemantauan medis," tegas Prof. Zullies.

Terdapat dua jenis utama obat pereda nyeri yang umum digunakan, yaitu paracetamol dan NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs) seperti ibuprofen, diclofenac, dan naproxen. Paracetamol umumnya digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri ringan hingga sedang, namun tidak memiliki efek anti-inflamasi sekuat NSAID.

Walaupun keduanya memiliki potensi efek samping terhadap ginjal, paracetamol cenderung memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan NSAID. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan paracetamol dalam jangka panjang tetap dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal, terutama jika disertai dengan faktor risiko lain seperti dehidrasi atau tekanan darah tinggi.

NSAID bekerja dengan cara menghambat enzim yang menghasilkan prostaglandin, zat yang berperan dalam memicu rasa nyeri dan peradangan. Akan tetapi, prostaglandin juga memiliki peran penting dalam melindungi lapisan lambung dan menjaga fungsi ginjal. Oleh karena itu, penghambatan sintesis prostaglandin oleh NSAID dapat berdampak negatif pada kedua organ tersebut.

"Selain itu, NSAID dapat mengganggu aliran darah ke ginjal dengan menghambat prostaglandin sehingga menurunkan filtrasi ginjal. Karena itu, NSAID dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal kronik, nefritis interstisial, bahkan gagal ginjal akut, terutama pada lansia atau pasien dengan gangguan ginjal, hipertensi, atau dehidrasi," jelas Prof. Zullies.

Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam penggunaan obat pereda nyeri:

  • Gunakan obat pereda nyeri hanya saat benar-benar diperlukan.
  • Selalu gunakan obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
  • Baca dan pahami label obat sebelum mengonsumsinya.
  • Konsultasikan dengan dokter jika rasa nyeri tidak mereda setelah mengonsumsi obat.
  • Gunakan dosis efektif terendah untuk durasi sesingkat mungkin.

Dengan mengikuti anjuran tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menggunakan obat pereda nyeri dan meminimalkan risiko efek samping yang merugikan bagi kesehatan ginjal.