Wall Street Terjun Bebas: Konsesi Tarif Gagal Tenangkan Investor, Pasar Saham AS Merosot Tajam

Wall Street Terjun Bebas: Konsesi Tarif Gagal Tenangkan Investor, Pasar Saham AS Merosot Tajam

Perdagangan saham di Wall Street ditutup dengan kerugian besar pada Kamis sore waktu setempat (Jumat pagi WIB), menandai penurunan tajam yang dipicu oleh ketidakpastian seputar kebijakan tarif pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Meskipun pemerintah AS memberikan beberapa konsesi terkait tarif impor, langkah tersebut justru gagal menenangkan kekhawatiran investor yang semakin meningkat. Penurunan ini menjadi indikator kuat atas ketidakpercayaan pasar terhadap kebijakan ekonomi terkini dan menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap perekonomian AS secara keseluruhan.

Indeks-indeks utama Wall Street mengalami penurunan signifikan. Dow Jones Industrial Average ambles 427,51 poin atau 0,99 persen, menetap di angka 42.579,08 setelah sempat menyentuh titik terendah lebih dari 600 poin di sesi perdagangan. S&P 500 mencatat penurunan yang lebih dalam, merosot 1,78 persen ke level 5.738,52. Situasi semakin memprihatinkan dengan indeks Nasdaq Composite yang terjun 2,61 persen menjadi 18.069,26, secara resmi memasuki wilayah koreksi. Penurunan ini menunjukkan gejolak pasar yang cukup besar dan menimbulkan pertanyaan serius tentang prospek pertumbuhan ekonomi AS di masa mendatang.

Penurunan tajam ini terutama disebabkan oleh diberlakukannya tarif impor AS terhadap Kanada, Meksiko, dan China. Ketiga negara tersebut telah merespon dengan menerapkan tarif balasan, memperburuk situasi dan memicu kekhawatiran akan eskalasi perang dagang. Meksiko bahkan menyatakan akan mengumumkan tindakan balasan lebih lanjut pada akhir pekan. Situasi ini semakin diperparah oleh performa mingguan yang buruk, dengan Nasdaq turun lebih dari 4 persen, Dow Jones sekitar 2,9 persen, dan S&P 500 sekitar 3,6 persen. Ketiga indeks ini menuju pekan terburuk mereka sejak September 2024, menunjukkan dampak negatif yang meluas dan terus berlanjut.

Meskipun Gedung Putih sebelumnya mengumumkan penundaan satu bulan untuk tarif mobil yang sesuai dengan Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA), upaya tersebut tak mampu mencegah aksi jual besar-besaran. Investor tampaknya telah kehilangan kepercayaan terhadap janji-janji pemerintah dan malah semakin cemas dengan ketidakpastian yang berkelanjutan. Pernyataan Menteri Keuangan Scott Bessent yang mendukung kebijakan tarif semakin memperkuat kekhawatiran investor tentang komitmen pemerintah terhadap perubahan kebijakan dalam jangka panjang. Hal ini mencerminkan kelelahan investor atas serangkaian pernyataan yang berubah-ubah dan kebijakan tarif yang berfluktuasi dalam beberapa hari terakhir.

Secara keseluruhan, penurunan tajam di Wall Street mencerminkan kekhawatiran mendalam investor terhadap dampak kebijakan tarif AS dan respons balasan dari negara-negara lain. Ketidakpastian yang berkelanjutan dan kurangnya kepercayaan terhadap kebijakan pemerintah menimbulkan kekhawatiran akan dampak jangka panjang terhadap perekonomian AS. Perkembangan selanjutnya akan sangat menentukan arah pasar saham dan prospek pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.