Berkah Kemacetan Priok: Kisah Warga Raup Rupiah dari Pengendara Terdampak

Kemacetan parah yang melanda kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu ternyata membawa rezeki tersendiri bagi sebagian warga sekitar. Roni (52), seorang warga yang tinggal di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, menceritakan bagaimana ia memanfaatkan situasi tersebut untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Di tengah kesemrawutan lalu lintas yang melumpuhkan aktivitas, Roni melihat peluang untuk membantu para pengendara yang kesulitan. Ia menawarkan berbagai jasa, mulai dari menyediakan bensin eceran bagi kendaraan yang kehabisan bahan bakar, mengantarkan makanan bagi sopir truk yang terjebak di jalan tol, hingga menunjukkan jalan alternatif atau 'jalan tikus' bagi pengendara mobil yang ingin menghindari kemacetan.

"Banyak pengendara yang kehabisan bensin, jadi saya bantu belikan. Lumayan banyak juga, ada sekitar 10 orang," ujar Roni.

Ia juga menceritakan pengalamannya membantu sopir truk yang terjebak di jalan tol. "Ada warung di bawah jalan tol, jadi sopir truk itu menurunkan tali dan ember. Saya belikan makanan dan minuman, lalu dinaikkan ke atas." tambahnya.

Selama kemacetan berlangsung, Roni mengaku berhasil mengumpulkan sekitar Rp 500.000. Ia berkeliling menawarkan bantuan kepada pengendara yang membutuhkan. Penghasilannya bervariasi, tergantung jenis bantuan yang diberikan. Untuk bensin eceran, ia menjualnya dengan harga yang sedikit lebih tinggi dari harga normal.

"Kalau bensin, mereka biasanya minta tolong dibelikan beberapa botol. Saya antar langsung ke mobil mereka," jelasnya.

Namun, upah terbesar justru ia dapatkan dari seorang pengendara mobil yang kelelahan dan ingin menuju Kelapa Gading. Karena si pengendara sudah sangat lelah dan tidak terlalu熟悉 dengan jalan-jalan alternatif, Roni menawarkan diri untuk menjadi sopir pengganti. Ia mengantarkan pengendara tersebut ke Kelapa Gading melalui jalan-jalan tikus untuk menghindari kemacetan.

"Dia mau meeting, tapi kecapekan. Awalnya kehabisan bensin, lalu minta tolong disopiri karena tidak tahu jalan. Saya antar lewat jalan tikus, dan dapat upah Rp 250.000," ungkap Roni.

Kisah Roni ini menjadi contoh bagaimana kreativitas dan jiwa sosial dapat menjadi sumber penghasilan di tengah situasi yang sulit. Kemacetan yang merugikan banyak orang, justru menjadi berkah bagi Roni dan mungkin juga bagi warga lainnya yang memiliki inisiatif serupa.