Jembatan Persahabatan Istiqlal-Katedral Permudah Akses Ibadah Jumat Agung
Jembatan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, yang dikenal sebagai jembatan persahabatan, menjadi jalur yang nyaman dan praktis bagi jemaat Katedral yang hendak melaksanakan ibadah Jumat Agung.
Sejumlah jemaat terlihat memanfaatkan jembatan tersebut untuk menuju Katedral, terutama bagi mereka yang memarkirkan kendaraannya di area Masjid Istiqlal. Rosa, seorang jemaat berusia 67 tahun asal Tangerang, mengungkapkan apresiasinya terhadap keberadaan jembatan ini.
"Sangat nyaman dan praktis. Tidak perlu khawatir kehujanan atau terjebak macet, langsung sampai ke tempat ibadah," ujarnya, seraya menambahkan bahwa jembatan ini menjadi simbol penghubung spiritual antara umat Kristen dan Islam. Rosa berharap, inisiatif serupa dapat diterapkan di tempat lain untuk mempererat kerukunan dan saling menghormati antar umat beragama.
Seto (54), jemaat lainnya, baru pertama kali menggunakan jembatan tersebut saat hendak mengikuti ibadah di Katedral. Ia menekankan pentingnya menjaga hubungan persahabatan antar umat beragama. Seto sendiri memarkirkan kendaraannya di Istiqlal setelah beraktivitas di kawasan Pasar Baru, sebelum melanjutkan perjalanan ke Katedral untuk mengikuti sesi terakhir ibadah Jumat Agung. Ia menilai, memarkirkan kendaraan di Istiqlal lebih baik daripada di pinggir jalan.
Jembatan persahabatan ini tidak hanya berfungsi sebagai jalur penghubung fisik, tetapi juga menawarkan pengalaman visual yang menarik. Sepanjang jembatan, terdapat karya seni yang dipamerkan di sisi kanan dan kiri, menciptakan suasana hangat dengan aksen kayu pada dindingnya. Jembatan ini menjadi simbol nyata kerukunan antar umat beragama di Jakarta, memfasilitasi akses yang mudah dan nyaman bagi jemaat yang ingin beribadah.