Pergerakan Tanah Ancam Puluhan Rumah di Brebes Usai Diguyur Hujan Lebat
Bencana pergerakan tanah melanda Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menyebabkan kerusakan signifikan pada puluhan rumah warga. Intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir menjadi pemicu utama kejadian ini, mencapai puncaknya pada hari Kamis (17/4/2025).
Kerusakan paling parah terjadi di empat dukuh, yaitu Krajan, Karanganyar, Babakan, dan Cupang Bungur. Data sementara dari pemerintah desa menunjukkan bahwa 36 rumah mengalami kerusakan berat, sementara puluhan lainnya berada dalam kondisi rawan dan terancam pergerakan tanah susulan.
Kepala Desa Mendala, Basori, menyatakan bahwa meskipun tidak ada korban jiwa, kerusakan yang terjadi membutuhkan penanganan segera. Pihaknya terus melakukan pendataan terhadap warga terdampak dan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta pihak kecamatan untuk penanganan lebih lanjut.
Berikut adalah rincian kerusakan yang terjadi di masing-masing dukuh:
- Dukuh Krajan: 13 rumah rusak berat, 7 rumah terancam
- Dukuh Karanganyar: 3 rumah rusak berat
- Dukuh Babakan: 9 rumah rusak, 53 rumah terancam
- Dukuh Cupang Bungur: 11 rumah rusak, 11 rumah terancam
Koordinator BPBD wilayah Brebes Selatan, Budi Sujatmiko, menjelaskan bahwa pergerakan tanah terparah terjadi di Dukuh Krajan RT 05 RW 03. Arah luncuran tanah mengarah ke barat laut, mengikuti aliran Kali Pedes. Tingkat kemiringan lereng yang mencapai 60 derajat meningkatkan potensi terjadinya longsor susulan.
BPBD bersama tim SATGAS-PB telah terjun ke lapangan untuk melakukan asesmen. Budi mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan karena kondisi cuaca yang tidak menentu, mengingat saat ini sedang terjadi peralihan musim dari hujan ke kemarau.
Proses pendataan warga terdampak dan kebutuhan mendesak seperti logistik, tenda, dan alat berat sedang diupayakan untuk segera dipenuhi. Koordinasi lintas sektor juga telah diaktifkan, melibatkan pemerintah desa, TNI, dan unsur Kecamatan Sirampog dalam upaya tanggap darurat secara gotong royong demi keselamatan warga.