Kisah Pilu Pernikahan Virtual: Pasangan di Malaysia Pilih Berpisah Setelah Tiga Tahun, Ungkap Beban Ekonomi dan Gaya Hidup Instan
Kisah pernikahan yang kandas setelah tiga tahun menjadi viral di media sosial. Seorang pria asal Malaysia mengungkapkan kekecewaannya terhadap mantan istrinya yang dianggap terlalu perhitungan dan bergantung pada kemudahan gaya hidup modern.
Dalam curhatannya yang menyebar luas, pria yang identitasnya dirahasiakan ini menceritakan bagaimana perbedaan pandangan tentang keuangan dan tanggung jawab rumah tangga menjadi pemicu utama keretakan hubungan mereka. Ironisnya, sebelum perceraian, pasangan ini sering membagikan momen-momen bahagia mereka di Instagram, menampilkan potret kemesraan dan petualangan kuliner yang tampak sempurna.
Namun, di balik unggahan yang penuh senyum, tersembunyi ketidakseimbangan yang dirasakan sang pria. Ia merasa terbebani dengan kebiasaan mantan istrinya yang gemar memesan makanan secara daring. Kebiasaan ini, menurutnya, mencerminkan gaya hidup boros dan kurangnya inisiatif untuk mengelola keuangan rumah tangga dengan bijak. Selain itu, ia juga menyoroti sikap pasif mantan istrinya dalam urusan rumah tangga, seperti enggan mencuci pakaian sendiri.
"Saya merasa seperti belum menikah," ungkapnya, menggambarkan perasaan terasing dan kurangnya dukungan dari pasangan. Ia merasa bahwa daripada terus hidup dalam ketidakbahagiaan, perpisahan adalah jalan terbaik.
Curhatan pria ini memicu berbagai reaksi dari warganet. Banyak yang bersimpati padanya dan mengecam sikap mantan istrinya yang dianggap tidak bertanggung jawab. Kisah ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya komunikasi, komitmen, dan keselarasan nilai-nilai dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan langgeng. Pernikahan bukan hanya tentang berbagi kebahagiaan di media sosial, tetapi juga tentang menghadapi tantangan hidup bersama dengan sikap saling mendukung dan pengertian.