Kemenag Serukan Penggunaan Medsos yang Bertanggung Jawab Selama Ibadah Haji
Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) mengimbau kepada seluruh petugas haji dan jemaah haji Indonesia untuk menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab selama berada di Tanah Suci, Arab Saudi. Himbauan ini disampaikan dengan tujuan untuk menjaga kesucian ibadah haji dan menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat atau meresahkan.
Staf Khusus Menteri Agama, Ismail Cawidu, menekankan pentingnya menyebarkan konten positif dan konstruktif selama pelaksanaan ibadah haji. Beliau mengajak seluruh jemaah dan petugas haji untuk menjadi agen penyebar kebaikan dan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. “Masyarakat mengharapkan informasi yang mendidik, memotivasi, dan memberikan dampak positif,” ujarnya dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji, Jakarta.
Ismail Cawidu juga mengingatkan kepada para ketua kelompok terbang (kloter) untuk terus mengingatkan jemaah agar senantiasa menyebarkan informasi yang positif dan bermanfaat. Ia menekankan bahwa informasi yang positif akan memberikan manfaat yang besar bagi diri sendiri maupun orang lain. “Berikan edukasi kepada jemaah agar menyebarkan informasi yang positif dan bermanfaat,” katanya.
Lebih lanjut, Ismail Cawidu juga menekankan pentingnya melakukan tabayun atau verifikasi sebelum menyebarkan informasi apapun. Ia mencontohkan kasus yang pernah terjadi di mana seorang jemaah menyebarkan informasi mengenai makanan yang dianggap sudah basi, padahal makanan tersebut belum melewati batas waktu konsumsi yang dianjurkan. Ia meminta agar jemaah lebih memperhatikan informasi mengenai batas waktu konsumsi makanan agar rasa dan kualitas makanan tetap terjaga.
Selain itu, Kemenag juga mengingatkan seluruh jemaah haji untuk menghormati peraturan yang berlaku di Arab Saudi. Salah satu peraturan baru yang perlu diperhatikan adalah larangan penggunaan transmitter di area sekitar Kakbah. Peraturan ini diberlakukan untuk menjaga ketertiban dan kelancaran pelaksanaan ibadah di Masjidil Haram. Sebelumnya, beberapa rombongan jemaah haji atau umrah kerap menggunakan transmitter untuk mempermudah komunikasi dan mendengarkan panduan dari pembimbing ibadah.
Kemenag berharap agar jemaah haji Indonesia dapat memanfaatkan media sosial secara positif dan bertanggung jawab selama berada di Tanah Suci. Hal ini penting untuk menghindari persepsi negatif dari masyarakat Arab Saudi yang menganggap bahwa jemaah haji Indonesia hanya datang untuk membuat konten media sosial semata. “Jangan sampai ada lagi komentar dari sana, ‘Wah, orang Indonesia datang ke sini untuk haji malah bikin konten’,” tegasnya.
Dengan mematuhi imbauan ini, diharapkan jemaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah haji dengan khusyuk dan lancar, serta memberikan citra positif bagi bangsa dan negara di mata dunia.
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Bijak dalam menggunakan media sosial.
- Sebarkan informasi yang positif dan bermanfaat.
- Lakukan tabayun sebelum menyebarkan informasi.
- Hormati peraturan yang berlaku di Arab Saudi.
- Jaga citra positif bangsa Indonesia.
Kementerian Agama terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia. Dengan kerjasama dan dukungan dari semua pihak, diharapkan pelaksanaan ibadah haji tahun ini dapat berjalan dengan sukses dan lancar.