Pemegang Saham Pengendali Borong Saham di Tengah Fluktuasi IHSG

Pemegang Saham Pengendali Borong Saham di Tengah Fluktuasi IHSG

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang akhir-akhir ini menunjukkan fluktuasi signifikan telah memicu sejumlah aksi korporasi menarik. Beberapa pemegang saham pengendali perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) terlihat melakukan pembelian kembali saham (buyback) dalam jumlah besar. Fenomena ini terjadi di tengah upaya perusahaan untuk menstabilkan harga saham dan memberikan sinyal positif kepada pasar. IHSG sendiri, yang ditutup pada level 6.617,84 pada perdagangan Kamis (6/3/2025), mencatatkan kenaikan 86,44 poin (1,32 persen). Kendati demikian, IHSG masih menunjukan penurunan 6,53 persen sejak awal tahun.

Buyback, sebagai strategi korporasi, sering diinterpretasikan sebagai bentuk kepercayaan diri perusahaan terhadap prospek jangka panjangnya. Dengan mengurangi jumlah saham yang beredar (outstanding shares), buyback berpotensi meningkatkan earnings per share (EPS) dan secara teoritis mendorong kenaikan harga saham. Selain itu, aksi ini dapat dipandang sebagai upaya melindungi nilai aset perusahaan dan memberikan sinyal positif kepada investor. Berikut beberapa perusahaan yang pemegang saham pengendali nya melakukan buyback saham, berdasarkan keterbukaan informasi yang dipublikasikan oleh BEI:

  • PT Petrosea Tbk (PTRO): PT Kreasi Jasa Persada, selaku pengendali, telah menambah kepemilikan saham PTRO sebanyak 39,71 juta saham. Rinciannya, 16,77 juta saham dibeli pada Selasa (4/3/2025) dengan harga Rp 2.982 per saham, dan 22,94 juta saham dibeli pada Rabu (5/3/2025) seharga Rp 3.058 per saham.
  • PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN): Prajogo Pangestu, pengendali BREN, telah mengakuisisi 1,3 juta saham BREN pada Selasa (4/3/2025) dengan harga transaksi Rp 6.077 per saham, mengeluarkan dana sekitar Rp 7,9 miliar.
  • PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA): PT Eralink Internasional, pengendali ERAA, telah melakukan pembelian saham sebanyak 65,88 juta saham dengan harga transaksi bervariasi antara Rp 360 hingga Rp 364 per saham. Pembelian dilakukan dalam beberapa tahap.
  • PT Green Power Group Tbk (LABA): PT Nev Stored Energy, selaku pengendali LABA, tercatat membeli 3,95 juta saham LABA dengan harga berkisar antara Rp 242 hingga Rp 258 per saham.

Keempat transaksi buyback ini menunjukkan kepercayaan diri pemegang saham pengendali terhadap kinerja dan prospek perusahaan masing-masing. Namun, investor perlu tetap berhati-hati dan melakukan analisis menyeluruh sebelum mengambil keputusan investasi. Fluktuasi pasar saham tetap menjadi faktor risiko yang perlu dipertimbangkan. Perlu diingat, informasi ini disusun berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia dan tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi investasi.