Komisi V DPR Soroti Manajemen Pelabuhan Tanjung Priok Usai Kemacetan Parah
Kemacetan parah yang terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi sorotan tajam dari Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus. Legislator tersebut mendesak PT Pelindo untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh dan pembenahan sistem pengaturan operasional pelabuhan. Desakan ini muncul sebagai respons atas kemacetan panjang yang diakibatkan oleh aktivitas bongkar muat di pelabuhan tersebut.
Lasarus menilai, insiden kemacetan tersebut mengindikasikan adanya permasalahan mendasar dalam manajemen dan pengaturan operasional pelabuhan. Ia menyoroti ketidakmampuan Pelindo dalam mengantisipasi dan mengatasi dampak dari kegiatan bongkar muat yang terjadi secara bersamaan. "Menurut saya ini kembali kepada pengaturan. Harusnya Pelindo lebih bijak dalam mengatur ini. Menurut saya ada sistem yang harus diperbaiki oleh Pelindo ini," tegasnya.
Lebih lanjut, Lasarus mempertanyakan respons Pelindo terhadap kerusakan sistem yang terjadi. Menurutnya, Pelindo seharusnya memiliki solusi yang lebih profesional dan tidak membiarkan situasi menjadi berantakan ketika terjadi gangguan pada sistem. "Di saat (gate) rusak masak harus berantakan seperti itu. Harusnya Pelindo bisa lebih profesional mengelola pelabuhan itu yang notabenenya kan sekarang hampir berada di tengah-tengah kota itu," ujarnya.
Lasarus juga menyinggung alasan yang disampaikan oleh Pelindo terkait penyebab kemacetan, yaitu adanya tiga kapal yang melakukan bongkar muat secara bersamaan. Ia berpendapat bahwa hal tersebut seharusnya dapat diantisipasi dan diatur dengan baik oleh pihak pelabuhan. "Terkait dengan bongkar muat tiga kapal bersamaan itu kan bisa diatur. Kan dulu bisa ditumpuk di penumpukan kontainer kan tidak harus jalanan macet. Nah ini kan keluar nggak bisa cepat juga dipaksakan keluar kan. Jadi kembali pada pengaturan kalau menurut saya," imbuhnya.
Sebelumnya, kemacetan parah terjadi di Tanjung Priok pada Kamis (17/4). Pihak Pelindo menjelaskan bahwa penyebab kemacetan adalah peningkatan volume bongkar muat di Pelabuhan New Priok Container Terminal (NPCT) 1. Peningkatan ini disebabkan oleh kedatangan tiga kapal di luar jadwal yang telah ditentukan.
Executive Director Regional 2 PT Pelindo, Drajat Sulistyo, menjelaskan bahwa ketiga kapal tersebut adalah MSC Adu V, Ever Balmy, dan Starship Venus. Kedatangan kapal-kapal ini di luar jadwal menyebabkan penumpukan volume bongkar muat di Pelabuhan NPCT 1.
Berikut poin-poin penting yang disoroti oleh Ketua Komisi V DPR RI:
- Evaluasi Sistem Pengaturan: Pelindo perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengaturan operasional pelabuhan.
- Antisipasi Dampak Bongkar Muat: Pelindo harus mampu mengantisipasi dan mengatasi dampak dari kegiatan bongkar muat yang terjadi secara bersamaan.
- Solusi Profesional: Pelindo diharapkan memiliki solusi yang lebih profesional dalam menghadapi gangguan sistem.
- Pengaturan Jadwal Kapal: Pelindo perlu mengatur jadwal kedatangan dan bongkar muat kapal dengan lebih baik.
- Pemanfaatan Penumpukan Kontainer: Pelindo dapat memanfaatkan area penumpukan kontainer untuk mengurangi kepadatan di jalanan.
Kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok bukan hanya sekadar masalah transportasi, tetapi juga berdampak pada efisiensi logistik dan perekonomian secara keseluruhan. Oleh karena itu, pembenahan sistem manajemen dan operasional pelabuhan menjadi krusial untuk memastikan kelancaran arus barang dan mengurangi dampak negatif bagi masyarakat dan dunia usaha.